Eks Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Surabaya serta ke semua instansi pemerintahan maupun swasta yang telah bekerja sama dengan baik dengan polisi. "Terima kasih kepada semuanya, yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih Surabaya," ujar Setija yang dipromosikan menjadi Kalemdianmas Binkermadianmas STIK Lemdikpol itu. Selama 22 bulan menjabat "Sikatan-1", sebutan sebagai Kapolrestabes Surabaya, ia mengaku terkesan dan tak akan melupakan setiap kegiatan maupun peristiwa yang terjadi. Sejumlah peristiwa berharga dan berbagai inovasi dilaluinya selama menjadi orang nomor satu di jajaran kepolisian di "Kota Pahlawan", antara lain pengamanan unjuk rasa buruh maupun mahasiswa, pengamanan sepak bola dan suporter, Pemilihan Umum Legislatif, Pemilihan Presiden hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim. "Kalau ditanya peristiwa apa yang tidak bisa dilupakan, tentu saja ketika mengamankan penutupan Lokalisasi Dolly. Syukurlah hasilnya sesuai rencana dan kami sangat mengapresiasi terhadap semua pihak yang terlibat, serta doa restu masyarakat Surabaya," tukasnya. Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu juga meninggalkan program positif yang berhasil dijalankan, salah satunya "car free night" atau malam bebas kendaraan setiap malam Tahun Baru. Hasilnya, pelanggaran lalu lintas sukses diminimalisasi dan insiden kecelakaan yang biasanya kerap mewarnai pesta pergantian tahun, kali ini tidak terjadi. "Program-program yang sudah terlaksana baik, semoga terus dijalankan dan Kapolrestabes yang baru pasti memiliki rencana lebih baik. Saya yakin itu dan Surabaya Insya Allah tetap terkendali, bahkan lebih," ucap perwira menengah yang sekarang melanjutkan karirnya di Lemdikpol itu. Kendati demikian, selama kepemimpinannya, aksi kejahatan yang dilakukan pelaku tetap terjadi, seperti pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan, pencurian diserta kekerasan, penculikan, pencabulan, pembunuhan dan sejumlah tindakan kriminal lainnya. Sebagai bentuk efek jera, tidak sedikit para penjahat yang dibekuk, bahkan terpaksa ditembak mati oleh polisi karena berusaha melawan. Beberapa kasus yang sukses diungkap selain aksi pencurian, antara lain penimbunan bahan bakar minyak (BBM), pembunuhan, hingga kasus korupsi. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015