Trenggalek (Antara Jatim) - Sejumlah kader muda Partai Golkar Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur muncul dalam pembacaan deklarasi dukungan koalisi pilkada setempat yang dibangun PKB dan PDIP, Kamis (23/4), meski proses penjaringan masih dilakukan partai berlambang pohon beringin tersebut. "Memang belum secara resmi. Tapi kami berharap hasil penjaringan yang dilakukan partai (Golkar) sejalan dengan aspirasi arus bawah yang kami bawa dalam deklarasi kemarin," kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Trenggalek, Bambang Eko Sutarjo di Trenggalek, Jumat. Meski tidak serta-merta mewakili sikap partainya, Bambang dan Tomi Sudarso yang sehari sebelumnya mengikuti seluruh rangkaian deklarasi dukungan pasangan Kholiq-Sri Rahayu yang diusung PKB-PDIP mengaku telah mendapat dukungan seluruh pengurus ranting maupun cabang di tingkat kecamatan. Menurut dia, penjaringan hanya menjadi formalitas yang harus dilalui dalam mekanisme partai, meski arah politik mereka sebenarnya sudah mengerucut pada pasangan tertentu. "Kalau (Golkar) tidak mau kalah terus, ya solusinya harus cermat memilih calon yang mau diusung," tegasnya. Partai Golkar Kabupaten Trenggalek, kata Bambang, hampir tak pernah sekalipun memenangi empat pilkada sejak reformasi 1998. Kekalahan demi kekalahan itu menurut dia disebabkan egoisme serta ambisi kelompok dalam tubuh Partai Golkar yang merasa cukup besar dan mampu mengusung calon sendiri, berhadapan dengan dua partai utama (mayoritas) PDIP dan PKB. "Sejak dulu, pemenang pilkada tidak pernah lepas dari 'abang' (merah/PDIP) dan 'ijo' (hijau/PKB). Kalau dua partai ini bergabung, terus golkar mau jalan sendiri, ya hasilnya akan kalah lagi," ujarnya. Namun, lanjut Bambang, pihaknya akan tetap menghormati mekanisme partainya dalam melakukan penjaringan yang akan berlangsung hingga pertengahan Mei. Belum ada konfirmasi resmi dari jajaran DPD Partai Golkar Trenggalek atas manuver politik yang dilakukan sejumlah kadernya tersebut. Sekretaris DPD Partai Golkar Trenggalek Sukadji hanya mengatakan apa yang dilakukan Bambang dan Tomi Sudarso hanyalah manuver pribadi dan tidak mewakili partai. Diberitakan, PKB dan PDIP Kabupaten Trenggalek Kamis (23/4) mendeklarasikan koalisi pilkada dengan mengusung dua kadernya, Kholiq dan Sri Rahayu, untuk maju dalam bursa pencalonan bupati dan wakil bupati setempat dalam pemilihan langsung, 9 Desember 2015. Deklarasi yang digelar di aula Hotel Hayam Wuruk, Trenggalek itu juga diikuti dua partai pendukung lain, yakni Partai Nasdem dan PKPI, serta sebagian kader Partai Golkar. Kholiq merupakan petahana Wakil Bupati Trenggalek yang juga Ketua DPC PKB Trenggalek, sementara Sri Rahayu merupakan istri Ketua DPD Jatim, Sirmaji yang sebelumnya pernah maju bursa Pilwali Kota Malang namun gagal. Koalisi kedua partai utama di Kabupaten Trenggalek ini menjadi jawaban atas spekulasi kebersamaan kedua kandidat yang sebelumnya sama-sama berambisi maju sebagai Calon Bupati Trenggalek. Selain pasangan Kholiq-Sri Rahayu, nama lain yang beredar akan maju dalam bursa Pilkada Trenggalek adalah putra mantan Wamen PU Hermanto Dardak, Emil Dardak. Nama terakhir yang juga suami artis cantik Arumi Bachsin ini melejit setelah Koalisi Merah Putih di Kabupaten Trenggalek, sepakat untuk mengusung cendikiawan muda ahli tata kota ini calon bupati tandingan, melawan wabup Kholiq.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015