Pamekasan (Antara Jatim) - Anggota DPRD Pamekasan, Jawa Timur, Iskandar mendorong pemkab setempat mengembangkan wisata pantai ramah lingkungan terutama di sepanjang pesisir pantai selatan.
"Wisata pantai yang bisa dikembangkan pemkab adalah di sepanjang pesisir Pantai Tlanakan, hingga di pesisir Pantai Jumiang, Kecamatan Pademawu," kata Iskandar dalam diskusi terbatas bertema "Mengelola Potensi Wisata Ramah Lingkungan" dengan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Rabu (22/4) malam.
Caranya, menurut politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, pemkab harus memberikan ruang kepada para pelaku ekonomi, untuk menjadikan sepanjang pesisir pantai itu sebagai pusat kegiatan ekonomi.
Dengan catatan, kata dia, warga yang hendak menempati pesisir pantai sebagai tempat kegiatan ekonomi itu, harus melakukan penanaman pohon mangrove.
"Konsepnya adalah pusat ekonomi berwawasan lingkungan," ucapnya.
Para pihak yang bisa dilibatkan dalam penataan pengembangan wisata pesisir ramah lingkungan ini, antara lain Perum Perhutani, Pemkab Pamekasan dan pelaku ekonomi atau investor.
Perhutani sebagai institusi yang berkepentingan dengan terwujudnya hutan lindung dan hutan rangyat dalam melestarikan lingkungan pesisir pantai, sedangkan pelaku ekonomi berkepentingan untuk mengembangan usaha bisnis mereka.
"Pemkab dalam hal ini yang menentukan aturan main atau tata kelola dalam pengembangan usaha wisata itu," ujarnya.
Konsep penataan wisata pantai berwawasan lingkungan yang ditawarkan Ketua Komisi III DPRD Pamekasan ini, dengan menjadilan sepanjang pesisir pantai dari Tlanakan menuju Kecamatan Pademawu, sebagai pusat usaha kuliner dan produk unggulan masyarakat Pamekasan.
"Artinya begini, pengusaha bisa membangun rumah makan, butik, atau kios hasil kerajinan masyarakat Pamekasan dengan catatan, disekelingnya harus ditanami pohon mangrove," ungkap Iskandar.
Jika, konsep ini dikembangkan, Iskandar yakin, akan banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya.
Selain wisata kuliner, jenis wisata lain yang bisa dikembang dengan konsep wisata pesisir ramah lingkungan itu memancing ke tengah laut.
"Cara ini juga bisa memperluas kota, karena dengan menjadi wilayah pesisir pantai itu sebagai pusat wisata kuliner, maka, nantinya akan menyedot perhatian warga, dan secara otomatis juga akan menjadi kota baru," katanya.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Jawa Timur ini lebih lanjut menjelaskan, upaya memanfaat pesisir pantai di Madura sebenarnya telah dilakukan oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Sampang.
Ia mencontohkan seperti di sepanjang pesisir Pantai Camplong menuju Desa Sejati, Kecamatan Camplong. Hanya saja, tidak ditata dengan baik, sehingga terkesan tidak beraturan.
"Di Pamekasan ini, kita atur, melalui ketentuan, yakni Perda, sehingga memiliki pijakan hukum dalam hal pengelolaannya," terang Iskandar.
Ketua Yayasan Landhep Semmo Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, telah menyampaikan gagasan pengembangan wisata ramah lingkungan ini ke pihak terkait, seperti Badan Lingkungan Hidup dan Perhutani Madura dan mereka setuju, bahkan tertarik dengan gagasan yang disampaikannya itu.
Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan, pihaknya memang akan fokus pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, karena kedua hal itu, sangat berpengaruh pada kemajuan ekonomi sebuah daerah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015