Surabaya (Antara Jatim) - Lokalisasi "Kedung Banteng" di Ponorogo, Jawa Timur, dipastikan akan tutup sebelum memasuki bulan suci Ramadhan setelah ada kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan Pemerintah Provinsi, serta sejumlah pihak terlibat. "Semuanya sudah sepakat bahwa sebelum Ramadhan dipastikan ditutup resmi," ujar Kepala Biro Adminitrasi Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jatim Hizbul Wathon kepada wartawan di Surabaya, Jumat. Ia mengatakan, penutupan lokalisasi yang saat ini dihuni 176 orang wanita tuna susila (WTS) dan 40 orang mucikari tersebut akan ditandai dengan deklarasi di wilayah setempat pada 6 Juni 2015. Menurut dia, penutupan lokalisasi di Ponorogo tetap akan melibatkan tokoh masyarakat, termasuk ulama yang tergabung dalam Ikatan Dai Lokalisasi (Idial). "Persiapan penutupan sudah dilakukan, termasuk pendampingan pascapenutupan juga terus disosialisasikan," kata mantan Sekretaris Korpri Jatim itu. Pada prinspipnya, lanjut dia, Pemprov Jatim mengikuti keinginan para WTS, salah satunya keterampilan serta membuka lapangan kerja baru. "Kami akan fasilitasi keinginan para WTS untuk usaha kerja yang baru. Kami siapkan dana maupun sarana yang dibutuhkan," tukasnya. Para WTS yang keluar dari lokalisasi akan mendapat bantuan dari Pemprov dalam bentuk Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sebesar Rp3 juta per orang. Kemudian dari Kementerian Sosial juga ada bantuan untuk jatah hidup dan biaya transportasi sebesar Rp2.050.000, sehingga total yang diberikan ke WTS nantinya dalah sebesar Rp5.050.000 Sementara itu, dengan akan ditutupnya Lokalisasi "Kedung Banteng" di Ponorogo maka di Jatim masih terdapat satu lokalisasi, yakni "Balong Cangkring" di Kota Mojokerto. Pemprov Jatim berharap di lokalisasi Mojokerto yang sekarang dihuni 138 orang WTS dan 90 orang mucikari tersebut juga segera ditutup. "Kami tetap mendorong ke Pemkot Mojokerto agar prostitusinya dihapuskan. Saya optimistis ini akan menjadi akhir dari penutupan lokalisasi di Jatim," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015