Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga I menghadapi banjir Bengawan Solo karena ketinggian air di Bojonegoro pada pukul 14.00 WIB mencapai 13,38 meter..
"Bojonegoro masuk siaga I dengan ketinggian 13,12 meter, sejak pukul 09.00 WIB, akibat memperoleh pasokan air dari Ngawi dan sekitarnya, juga dari hulu, Jawa Tengah," jelas Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, di Bojonegoro, Jumat.
Namun demikian, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo, di Ndungus, Ngawi, yang sempat mencapai 6,10 meter, pukul 09.00 WIB, saat ini sudah mulai turun menjadi 5,90 meter pukul 12.00 WIB.
"Yang jelas ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, menunjukkan kecenderungan turun," ucapnya.
Hanya saja, menurut dia, kewaspadaan tetap dilakukan dengan pertimbangan kalau hari ini terjadi hujan di Ngawi dan sekitarnya, juga hulu Jawa Tengah, dan lokal, akan mengakibatkan Bengawan Solo, menimbulkan banjir.
"Kalau tidak terjadi hujan kenaikan air Bengawan Solo tidak terlalu signifikan," tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan di Ngawi, juga Lereng Gunung Lawu, Magetan, masih cukup tinggi, selama April.
"Sesuai prakiraan BMKG curah hujan yang berpotensi menimbulkan banjir di Lereng Lawu berkisar 100-200 mm," tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau daerah Bengawan Solo hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, tetap waspada selama April.
"Kewaspadaan tetap wajib kita lakukan, sebab hujan yang terjadi selama April berpotensi menimbulkan banjir," tandasnya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, menyatakan pihaknya tetap melakukan pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya, selama April.
"Kewaspadaan menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo, juga ancaman banjir bandang tetap kita lakukan," katanya, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015