Pasuruan (Antara Jatim) - Tradisi petik laut yang berkembang di masyarakat pesisir Jawa Timur menyemarakkan peringatan "Pasoeroean Tempo Doeloe" yakni Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pasuruan yang ke 329. "Acara petik laut diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki kepada masyarakat nelayan atas hasil tangkapan laut yang telah menjadi penghasilan sehari-hari," kata Ketua Panitia Acara Petik Laut, Ahmad Gatot Hartowo, Selasa. Ia mengatakan, tradisi petik laut diadakan atas dasar kepedulian melestarikan tradisi bijak yang didukung jajaran Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Pasuruan. Dalam tradisi petik laut, selain menghias kapal dan pementasan budaya lainnya seperti tarian tradisional, musik tradisional, serta permainan tradisional, juga membuat tumpeng untuk dilarung ke tengah laut bersama dengan kepala sapi sebagaimana tradisi petik laut. Menurut dia, tradisi pelepasan kepala sapi atau larung ke laut hingga kepala sapi tenggelam ke laut, menjadi tradisi yang paling ditunggu oleh masyarakat di sekitar Sungai Gembong atau Kali Wetan, Desa Ngemplakrejo, Kecamatan Panggung Rejo, Kota Pasuruan. Wali Kota Pasuruan Hasani mengatakan, tradisi petik laut yang akan dijadikan agenda wisata tersebut diharapkan dapat menyokong perputaran roda perekonomian masyarakat pesisir Pasuruan dengan menonjolkan produk-produk khas Kota Pasuruan. Masyarakat pesisir diharapkan bisa mengubah citra sebagai masyarakat tertinggal serta terus menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya untuk menunjang pengembangan wisata setempat. Hasani optimistis, pelaksanaan tradisi petik laut itu bisa menjadi ajang peningkatan daya saing produk-produk lokal Kota Pasuruan dalam era persaingan global ASEAN atau AFTA. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015