Trenggalek (Antara Jatim) - Jalur Trenggalek-Ponorogo terputus total setelah sebuah jembatan penghubung di Desa Nglongsor, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ambles tergerus banjir sehingga menyebabkan salah satu kaki jembatan turun hingga 130-an centimeter, Kamis dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Koresponden Antara di Trenggalek melaporkan, polisi dibantu jajaran Koramil Tugu segera menutup jalur utama Trenggalek-Ponorogo tersebut pada pukul 02.30 WIB, sesaat setelah menerima informasi masyarakat mengenai jembatan yang putus itu. "Akses langsung kami tutup. Lalu lintas, untuk kendaraan roda dua, empat atau lebih yang tidak bermuatan berat kami alihkan ke jalan lingkar yang melintasi Desa Kerjo, tak jauh dari sini," terang Danramil Tugu, Kapten Supriyo ditemui di lokasi kejadian. Ia mengungkapkan, putusnya jembatan tua yang dibangun sejak 1962 tersebut dipicu oleh hujan deras sejak Rabu (11/3) sore sekitar pukul 21.00 WIB sehingga menyebabkan debit air Sungai Nglongsor meluap. Menurut Supriyo, derasnya arus yang diperkirakan mencapai kedalaman empat lima meter menyebabkan fondasi salah satu pilar penyangga jembatan tergerus secara masif sehingga ambles ke dalam tanah. Akibatnya, badan jalan yang ada di permukaan jembatan ikut ambles. Rekahan aspal pada masing-masing ujung jembatan terlihat menganga dengan lebar sekitar 10-15 centimeter. Kontur jalan pada permukaan jembatan kini membentuk cekungan dengan kedalaman sekitar 130 centimeter. Sebagian warga, petugas, maupun wartawan secara bergantian masih bisa melintas di atas jembatan dengan cara berjalan kaki. Namun tidak demikian halnya bagi semua jenis kendaraan mengingat kerusakan pada badan jembatan tergolong parah. Jika terjadi hujan deras lagi dan aliran sungai kembali meluap, bukan tidak mungkin pilar jembatan semakin turun dan menyebabkan badan utama jembatan runtuh. "Sementara kami sudah laporkan kejadian ini ke pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti ke Dinas PU Binamarga Provinsi Jatim. Kebetulan jembatan ini berada di jalur jalan provinsi," kata Camat Tugu, Zahid Isroni. Jembatan Nglongsor yang ambles dan menyebabkan jalur Trenggalek-Ponorogo harus dialihkan ke jalan alternatif melalui Kecamatan Karangan itu memiliki panjang total sekitar 50 meter, lebar 7,5 meter, dan ketinggian dari dasar sungai sekitar 8 meter. Jembatan tua yang masih menggunakan konstruksi zaman belanda ini memiliki sedikitnya empat pilar penyangga yang terbuat dari tumpukan batu andesit dan adonan semen sehingga membentuk semacam kubus-kubus tanpa rangkaian/anyaman besi sebagai otot. Informasi dari masyarakat menyebut, Jembatan Nglongsor yang ambles itu dibangun sejak 1962. Namun sebagian lain mengatakan pada tahun itu jembatan terakhir direnovasi oleh pemerintah pada zaman kepemimpinan Soekarno. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015