Banyuwangi (Antara Jatim) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo menantang Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk membangun pelabuhan marina karena prospeknya sangat bagus. "Untuk Banyuwangi, apakah bisa membuat marina? Marina ini untuk bersandar kapal-kapal wisata, seperti yacht. Bupati yang buat, kami bantu promosinya," katanya saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jumat. Ia mengemukakan bahwa pelabuhan marina di Banyuwangi bisa menampung limpahan kapal dari Pelabuhan Benoa, Bali, termasuk juga wisatawan asing yang senang dengan objek di Bali wilayah utara dan barat. Menurut dia, di Australia ada 20.000 hingga 30.000 kapal yacht yang memerlukan penitipan untuk parkir ketika pemiliknya selesai berlayar dan kembali ke negaranya. Harga sewa parkir yacht itu saat ini sekitar 400 dolar AS atau hampir setara dengan Rp5 juta per bulan. Sementara di Singapura ada sekitar 2.000 yacht. "Kalau ada 100 yacht, kan sudah masuk Rp1,5 miliar setiap bulan untuk sewa parkirnya saja. Biasanya orang-orang kaya yang memiliki yahct itu butuh parkir sampai satu tahun. Kalau mereka berlayar kan kapalnya dititipkan, sementara orangnya pulang. Nanti kalau perlu mereka datang lagi. Jadi mereka bisa parkir 12 bulan," ujarnya. Indroyono mengemukakan bahwa saat ini Banyuwangi belum masuk dalam "radar" dunia untuk dikunjungi kapal-kapal layar, kapal pesiar dan yacht, namun daerah berjuluk "The Sunrise of Java" ini memiliki potensi dan daya tarik yang bahkan melebihi Benoa. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan pelabuhan marina itu sudah digagas oleh pemerintah daerah dengan lokasi di Pantai Boom yang luasnya mencapai 44 hektare lebih. "Investasi untuk pengembangan di Pantai Boom itu bukan pemerintah daerah, tapi swasta dan BUMN. Pemda hanya mempermudah izinnya. Lokasinya juga strategis, hanya lima menit dari kota," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015