Malang (Antara Jatim) - Sedikitnya 4.000 istri pamong desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan digembleng guna meningkatkan kapasitas mereka melalui peran PKK dan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A). "Kalau hari ini (Rabu, 25/2) yang digembleng dan diajari pemgembangan kapasitas (capacity building) adalah ratusan istri sekretaris desa (carik), tidak lama lagi pasti para istri pamong desa lainnya yang jumlahnya mencapai ribuan," kata Bupati Malang, Rendra Kresna, dalam sambutannya pada acara Capacity Building "Optimalisasi Peran PKK sebagai Mitra Pemerintah dalam Pembangunan bagi Kader PKK Kabupaten Malang di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome, Rabu. Rendra mengemukakan jika anggaran untuk pengembangan kapasitas bagi istri pamong desa tersebut tidak ada, ajukan saja anggarannya dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2015, sebab banyak sekali istri pamong desa tersebut tidak paham dengan PKK. Oleh karena itu, lanjutnya, penyelenggaraan pengembangan kapasitas bagi istri pamong desa tersebut dipercepat agar mereka segera paham akan tugas dan perannya sebagai pendamping pamong desa. "Kadang-kadang mereka tidak 'sopan' dan berpakaian ala kadarnya, kondisi ini yang harus diubah," tegasnya. Jumlah pamong desa di Kabupaten Malang sekitar 4.000 orang karena di setiap desa ada 10 hingga 11 pamong desa yang bertugas membantu menjalankan roda pemerintahan di tingkat desa. Menyinggung peran perempuan dalam setiap kesempatan dan nadi kehidupan dunia, Rendra mengatakan sangat sentral dan strategis. Tugas mereka pada perkembangan dunia saat ini, tidak hanya mengurus dan membesarkan anak-anaknya, tapi juga bagaimana bisa membantu meningkatkan pendapatan bagi keluarga. Apalagi, kata Rendra yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang itu, perempuan yang menjadi kader PKK memiliki kesempatan dan akses yang lebi luas daripada kaum perempuan lainnya, sehingga mereka harus mampu mendorong dan mengajarkan bagaimana perempuan lainnya itu juga memiliki karakter dan bisa diberdayakan agar tidak terkungkung dengan tugas dan kewajiban rutin sebagai perempuan, ibu dan istri. "Jumlah perempuan di Kabupaten Malang memang masih lebih sedikit dibanding laki-laki. Meski demikian, keberadaan dan perannya dalam pembangunan dan pembentukan karakter anak-anak Kabupaten Malang tidak bisa dipandang sepele, justru ada kaum perempuan inilah kita bisa maju dan sukses," tegasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015