Madiun (Antara Jatim) - Produsen pupuk nasional PT Petrokimia Gresik (PKG) menjamin penyaluran atau distribusi pupuk bersubsidi pada tahun 2015 aman.
Manajer Humas PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono, Kamis, di Madiun, mengatakan, secara nasional, alokasi pupuk tahun 2015 sebanyak 9,55 juta ton, untuk semua jenis pupuk seperti Urea, Sp-36, ZA, NPK, maupun pupuk organik.
"Dari jumlah tersebut, PKG mendapat alokasi penyaluran 5,2 juta ton. Kami terus berupaya agar penyaluran pupuk bersubsidi tersebut aman dan tepat sasaran," ujar Yusuf kepada wartawan.
Meski menjamin aman, namun masih banyak kendala yang dihadapi di lapangan. Di antaranya, belum semua petani menerapkan pemupukan berimbang, bahkan memupuk secara berlebihan.
Selain itu, juga karena belum menerima Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disusun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bersama Dinas Pertanian kota/kabupaten
Menurut dia, permasalahan yang dihadapi petani dari tahun ke tahun hampir sama. Seperti kelangkaan pupuk yang terjadi di Kabupaten Madiun beberapa waktu lalu, diindikasikan ada petani yang belum terdaftar dalam kelompok tani sehingga tidak memiliki RDKK, namun tetap membutuhkan pupuk.
"Kalau seperti itu kondisinya, pemerintah daerah dapat menempuh upaya untuk memenuhi kebutuhan pupuk dengan merelokasi subsidi, dari daerah yang surplus pupuk ke daerah yang kekurangan pupuk. Atau pakai cara lain, misalnya di bulan Fabruari alokasinya habis, bisa diambilkan di bulan Maret, sampai kebutuhan petani tercukupi," kata Yusuf.
Untuk memenuhi permintaan pupuk bersubsidi, harus ada kesesuaian antara pemerintah dengan masyarakat. Artinya pemerintah diminta mengoptimalkan peran tenaga penyuluh pertanian dan mengawal petani pada masa tanam.
Sementara peran masyarakat, mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi dan melaporkan ke pihak berwajib jika ada penyelewengan maupun peredaran pupuk palsu.
Untuk mencegah penyelewengan penggunaan pupuk, PKG telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya, pemberian "bag Code" untuk kepentingan penelusuran atas kualitas produk dan identifikasi asal produk, pewarnaan pada pupuk subsidi, dan pemberian stiker pada truk pengangkut
Upaya lain, di antaranya, meningkatkan peran komisi pengawas pupuk dan pestisida (KP3) di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional, serta pengawasan yang melibatkan pihak lain, seperti polisi, petugas lapangan PKG, petani, dan lainnya.
"Dari jumlah alokasi 5,2 juta ton, hingga pertengahan Februari jumlah pupuk yang telah disalurkan ke berbagai daerah mencapai 804.462 ton pupuk," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015