Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membangun dan mengembangkan kawasan industri Jawa Timur di sejumlah daerah dan bekerja sama dengan swasta, seperti di Banyuwangi, Tuban, Jombang dan Lamongan. "Rencana kami pembangunan dan pengembangannya di empat daerah tersebut," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat pemaparan di hadapan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat. Lokasi pengembangannya antara lain dilakukan di Banyuwangi Industrial Estate Wosorejo, kawasan industri Jenu Kabupaten Tuban, kawasan industri Ploso Kabupaten Jombang dan di Desa Telaga Padang Paciran Kabupaten Lamongan. Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, ada sejumlah potensi energi terbarukan di Jatim yang akan terus dikembangkan menjadi sumber energi, seperti panas bumi, air, angin, biogas, energi surya, biomasa dan gelombang. "Sekarang ini keberadaan kawasan industri yang telah beroperasional di Jatim terbagi di empat lokasi, yakni Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kawasan Industri Maspion (KIM) dan Kawasan Industri Gresik (KIG), serta Ngoro Industrial Park di Kabupaten Mojokerto," katanya. Sementara itu, dalam paparan tentang potensi sumber daya alam dan sumber daya ekonomi di Jatim, terutama yang berkaitan dengan sumber daya Minyak dan Gas (MIGAS), ia menjelaskan total produksi minyak bumi tahun 2014. Pada periode Januari-Juni 2014, kata dia, sebanyak 465.540 barrel oil per day (BOPD), sedangkan untuk total produksi gas bumi di periode sama mencapai 636,84 million metric standar cubic feet per day (MMSCFD). Pada kesempatan tersebut, Pimpinan Komite II DPD RI Ahmad Nawardi mengatakan kedatangannya ke Jatim ingin mendengar aspirasi dan masukan aktif dari Pemprov Jatim beserta pihak terkait lainnya. "Kami juga ingin mendapatkan masukan dari daerah tentang pengelolaan sumber energi, terutama tentang pasokan, distribusi maupun harga minyak dan gas," ucapnya. Anggota DPRD Jatim 2009-2014 tersebut juga menyampaikan hasil dari pertemuan ini akan langsung dibahas dalam rapat kerja dengan kementerian terkait untuk ditindaklanjuti. Sebagai daerah penghasil Migas terbesar ketiga setelah Kalimantan Timur dan Riau, lanjut mantan wartawan tersebut, seluruh perusahaan Migas dengan skala besar maupun kecil ada di Jatim. "Potensi-potensi energi inilah ke depan yang harus terus dijaga keberadaanya. Permasalahan yang ada seperti izin operasional, pembebasan lahan dan hambatan lainnya harus terselesaikan agar sumber daya energi bisa digunakan secara baik," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015