Surabaya (antara Jatim) - Pengamat politik asal lembaga konsultan politik dan SDM Bangun Indonesia Agus Mahfudz Fauzi menilai Dhimam Abror Djuraid akan menjadi pesaing kuat Tri Rismaharini dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya periode 2015-2020. "Pilkada mendatang dibutuhkan calon yang berani menantang dan seorang petarung, dan itu ada di sosok Abror," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis. Menurut dia, Abror yang juga Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur tersebut adalah salah seorang calon yang bisa dihadirkan sebagai penantang calon petahana. Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim tersebut meyakini, kekuatan dan ketokohan yang dimiliki Abror mampu menyerap massa dari berbagai komunitas, khususnya dari olahraga. "Salah satunya pendukung Persebaya, Bonek Mania. Harus diakui, meski tidak banyak, tapi jika bisa dimaksimalkan akan sangat berarti. Abror harus bisa merangkul bonek," katanya. Ia memisalkan, pengaruh bonek terhadap Bambang Dwi Hartono pada Pilkada Surabaya 2010 sangat luar biasa dan terbukti menyumbang suara untuk pasangan Risma-Bambang DH yang saat itu diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketika disinggung tentang kendaraan politik sebagai syarat mengikuti Pilkada, Agus Mahfudz Fauzi tidak menyarankan Abror melalui jalur perseorangan karena lebih efektif menggunakan partai politik. Sebenarnya, lanjut dia, Abror bisa berkomunikasi dengan partai-partai yang membutuhkan dan belum memiliki calon hingga saat ini, kecuali PDI Perjuangan. "Kita lihat bagaimana posisi Abror berkomunikasi dengan Golkar, Demokrat, PAN dan PKS. Seandainya Abror tidak punya keberanian, sangat mungkin muncul tokoh lain yang hadir sendiri atau dihadirkan," tukasnya. Sementara itu, dukungan Abror sebagai calon wali kota mulai bermunculan, di antaranya warga Kecamatan Bulak yang mayoritas ibu-ibu mengaku simpati dan menganggap orangnya sederhana serta merakyat. "Asal amanah saja, Pak Abror Insya Allah didukung oleh rakyat. Tapi juga harus diingat, jangan hanya sebelum jadi peduli warga, nanti setelah menjabat lupa. Jangan seperti itu," ucap salah seorang warga, Hermin. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015