Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen mengawasi secara ketat pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport yang direncanakan segera dibangun di Kabupaten Gresik. "Pembangunannya berada di lahan reklamasi sehingga akan dicek ketat, termasuk analisis dampak lingkungan (amdal) dan izin lainnya," ujar Gubernur Jatim Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Selasa. Pihaknya memastikan reklamasi ini akan mendapatkan izin karena tidak mengganggu dan posisinya tidak sampai bibir pantai. Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan, pembangunan akan dimulai 2015 untuk mempersiapkan lahan, sekaligus memastikan tidak ada reaksi negatif dari masyarakat karena lokasinya tidak berdekatan dengan permukiman penduduk. Selain itu, kepastian pembangunan "smelter" PT Freeport di Gresik ini dinilai akan mendapatkan keuntungan, salah satunya fosfat yang bisa dipakai untuk pupuk dan bisa langsung dijual. Sebelumnya, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengaku sangat mendukung pembangunan "smelter" di wilayahnya karena fasilitas pendukung telah tersedia, seperti pelabuhan, listrik dan penyediaan air. Ia mengakui, seandainya perusahaan berkelas internasional itu ingin membuka investasi atau membangun "smelter' di Gresik, pihaknya meminta agar tetap mematuhi peraturan daerah yang telah dibuat mengenai tata ruang dan wilayah. Bupati juga mengatakan, apabila pembangunannya jadi dilakukan di wilatahnya maka akan mengangkat nama daerah ke tingkat internasional, dan secara tidak langsung juga akan menyerap sumber daya manusia asal daerah setempat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Jakarta pada Jumat (6/2) mengatakan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga, emas, dan perak akan dibangun di Gresik dan Papua. "Untuk 'smelter' akan paralel dibangun di Gresik dan Papua," katanya saat itu kepada wartawan usai menerima Gubernur Papua Lukas Enembe. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015