Tulungagung (Antara Jatim) - Permintaan darah di Unit Donor Darah PMI Trenggalek, Jawa Timur meningkat sekitar 30 persen dibanding hari biasanya, imbas lonjakan kasus demam berdarah di daerah tersebut sebulan terakhir. "Ya, lonjakan kasus DBD selama sebulan terakhir berimbas pada permintaan darah untuk transfusi," kata Kepala UDD PMI Trenggalek, Tri Siswo Juwono di Trenggalek, Rabu. Ia menuturkan, sebelumnya jumlah permintaan darah di PMI Trenggalek rata-rata hanya 15-an kantong per-hari. Namun kini naik menjadi 20 hingga 25 kantong per hari sejak Trenggalek ditetapkan berstatus KLB (kejadian luar biasa) Demam Berdarah. "Kendati (permintaan) meningkat, kami menjamin stok darah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hingga sepekan ke depan," tegasnya. Saat ini, lanjut dia, stok darah di PMI Trenggalek masih ada sebanyak 150 kantong. Jumlah itu terdiri dari 33 kantong darah golongan A, sebanyak 14 kantong darah golongan B, A-B sebanyak 36 kantong dan golongan darah O sebanyak 67 kantong. "Kami juga terus berupaya menambah stok darah dengan menggelar donor darah di sejumlah lokasi," kata Tri Siswo. Trenggalek merupakan salah satu dari 10 daerah (kabupaten/kota) di Jatim yang dinyatakan berstatus KLB (kejadian luar biasa) DBD. Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek, dr Sugito Teguh mengungkapkan, selama periode Januari lalu jumlah penderita DBD di daerahnya mencapai 100 orang lebih. Belum ada penderita DBD yang dilaporkan meninggal. Namun lonjakan kasus DBD bulan ini yang jauh melebihi statistik serupa pada Januari 2014 menjadi dasar penetapan status KLB DBD di awal 2015 untuk seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek. Menurutnya, sebaran wabah DBD saat ini hampir merata di seluruh kecamatan. Sedangkan jumlah penderita paling banyak berapda di Kecamatan Tugu, Trenggalek, Pogalan, Gandusari dan Kecamatan Panggul. "DBD di Trenggalek memang meningkat di bulan Januari 2015, ini merupakan dampak dari siklus lima tahunan, dalam siklus ini sebaran DBD tidak hanya terbatas pada daerah endemis, namun juga diluar itu, seperti yang terjadi di Bodag," kata Sugito Teguh menambahkan, Meski mengalami peningkatan jumlah penderita yang cukup signifikan, pihaknya mengklaim seluruh pasien masih dapat terlayani, baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015