Surabaya (Antara Jatim) - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Jawa Timur mencatat sebanyak 3.813 orang menderita kanker serviks atau mulut rahim dan 5.127 orang menderita kanker payudara selama tahun 2014 di provinsi setempat. "Jumlah penderita pada 2014 berkurang dibandingkan 2013, yakni kanker mulut rahim sebanyak 3.971 orang dan 6.094 orang menderita kanker payudara," ujar Ketua YKI Jatim Nina Kirana pada deklarasi peringatan Hari Kanker se-dunia di Grahadi Surabaya, Rabu. Menurut dia, penurunan angka penderita di Jatim tidak lepas dari peran pemerintah provinsi, organisasi kesehatan, relawan kesehatan serta masyarakat yang sudah mulai mengerti tentang pencegahan ancaman kanker. Pihaknya berjanji tidak akan berhenti bersosialisasi dan menekan angka penderita kanker karena bertekad menjadikan Jawa Timur bebas kanker, salah satunya dengan kampanye langsung di lingkungan masyarakat. "Selain bagi brosur dan menggelar seminar atau pertemuan, kami juga menyediakan layanan perawatan keliling untuk masyarakat, khususnya ibu-ibu dengan mobil keliling beserta tenaga kesehatannya," kata dia. YKI Jatim, lanjut dia, juga memiliki rumah singgah bagi penderita kanker yang kesulitan berobat di kawasan Mulyosari Surabaya. "Selama ini peran rumah singgah sangat tinggi, bahkan membantu penderita tidak mengeluarkan ongkos mahal, seperti masalah transportasi yang selama ini menjadi kendala serta pendampingan dari tenaga medis," katanya. Istri Gubernur Jatim Soekarwo tersebut juga menekankan kepada masyarakat bahwa kanker merupakan penyakit yang patut diwaspadai dengan tidak meremehkan gejala-gejalanya, termasuk pencegahan dengan cara vaksin pada usia dini. "Sebelum menikah menjadi waktu paling tepat untuk pencegahan agar tidak terserang kanker di usia mendatang," ucapnya. Berdasarkan catatannya, 70 persen penderita kanker baru berobat ke rumah sakit ketika memasuki masa stadium lanjut sehingga memperkecil kemungkinan untuk bertahan hidup. Pada kesempatan tersebut Gubernur Jatim Soekarwo berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjangkitnya kanker yang dimulai dari diri sendiri, yaitu memperbaiki gaya hidup. "Gaya hidup di era modern seperti sekarang perlu diperbaiki dalam kehidupan sehar-hari, serta sebagai bentuk peningkatan kualitas hidup," tukasnya. Sementara itu, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut juga memimpin penandatanganan deklarasi, beserta relawan sebagai bentuk komitmen berkampanye hidup sehat untuk pencegahan kanker. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015