Bondowoso (Antara Jatim) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bondowoso, Jawa Timur, M Hanafi, berharap dinas kesehatan di daerah itu ikut memberikan perhatian pada masalah kesehatan para narapidana. "Mereka kan juga manusia, yang sesuai undang-undang dijamin hak-haknya, meskipun beberapa haknya memang dicabut," katanya di Bondowoso, Senin. Ia mengemukakan bahwa selama ini, petugas dari Dinas Kesehatan Bondowoso datang sepekan sekali ke Lapas itu untuk mengontrol kesehatan para narapidana, dan hal itu dinilainya sangat kurang. "Idealnya setiap hari ada petugas kesehatan yang datang ke Lapas ini. Karena ini Lapas kecil, maka kami tidak memiliki tim medis sendiri, sehingga perlu bantuan dari pemerintah daerah," katanya. Hanafi berharap, dengan intensnya petugas kesehatan datang, kasus adanya narapidana yang meninggal dan ternyata kemudian diketahui mengidap HIV/AIDS tidak terulang kembali di Lapas tersebut. "Untuk masalah kesehatan ini pengetahuan kami kan sangat minim. Kalau ada petugas yang rutin datang, kan akan diketahui penyakit apa yang diidap oleh narapidana ini, sehingga bisa diantisipasi agar tidak menimbulkan masalah kepada penghuni lainnya," kata lelaki asal Pamekasan, Madura, ini. Ia mengemukakan seringkali dirinya bersama dengan petugas Lapas lainnya mengalami dilema dalam menangani masalah kesehatan para narapidana. Di satu sisi dituntut untuk memerhatikan hak dasar mereka dalam masalah kesehatan, namun di sisi lain masalah keamanan juga merupakan hal utama. "Kami memang dituntut selalu waspada. Ini sakit betulan apa sekedar pura-pura. Ini harus dipastikan sehingga, misalnya, bisa dirawat di luar. Kalau tidak ada petugas kesehatan kan kami tidak bisa memastikan masalah sakitnya narapidana ini," katanya. Menurut dia, secara psikologis, para narapidana itu banyak mengalami depresi karena berjauhan dengan keluarga. Karena itu sangat wajar kalau penyakit dengan mudah menyerang mereka saat berada di dalam Lapas. "Setiap hari pasti ada yang sakit dan itu juga terjadi dimana-mana di semua Lapas. Ini yang harus diperhartikan dan warga binaan di sini ini kan juga warga negara yang hak kesehatannya harus dijamin," katanya. Hanafi menjelaskan bahwa saat ini, Lapas Bondowoso dihuni oleh 210 narapidana dengan lima di antaranya perempuan. Jumlah itu belum melebihi kapasitas yang karena bisa menampung 250 orang.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015