Gresik, (Antara Jatim) - Anggota Komisi D DPRD Gresik, Jawa Timur, Syaichu Busyiri meminta agar dinas pendidikan setempat menanggapi laporan masyarakat terkait banyaknya masalah pendidikan di wilayah itu.
"Hari ini, kami menerima laporan kasus pendidikan dari LSM Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA), sebab sejumlah pengaduan yang telah dilaporkan pada Dindik tidak pernah ada tindaklanjutnya," kata Syaichu di Gresik, Senin.
Pihaknya juga sering mendapat pengaduan dari masyarakat dan sejumlah LSM, terkait laporan masalah pendidikan yang kurang mendapat tanggapan secara cepat.
"Kasus pendidikan di Gresik jumlahnya cukup tinggi, dan saya mengapresiasi masukan dari masyarakat. Oleh karena itu kami anggota dewan mengimbau masyarakat agar melaporkan apa yang dinilai telah melanggar aturan, sehingga bisa segera diproses," ucapnya.
Terkait laporan APPA, Syaichu mengaku akan menindaklanjutinya pada pekan depan, dan berharap pemkab membantu menyelesaikan persoalan pendidikan.
"Kami yakin, Wakil Bupati Gresik Muhammad Qosim bisa menyelesaikan masalah pendidikan, karena dia memiliki latar belakang pendidikan mulai dari guru hingga kepala dinas," ujarnya.
Sementara Pengurus APPA Gresik, Hari Susilo mengaku berdasarkan catatannya, ada 10 kasus pendidikan yang pernah terjadi di Gresik namun belum diselesaikan, di antaranya masalah diskriminasi siswa dan puluhan anak putus sekolah.
"Kami ingin mengajak anggota dewan, dinas pendidikan dan pemkab untuk menyelesaikan persoalan ini. Sebab tingginya permasalahan pendidikan belum satu pun dapat diselesaikan," tukasnya.
Hari khawatir, belum selesainya kasus pendidikan di Gresik akan memunculkan kekhawatiran masyarakat, sebab masalah putus sekolah bisa berdampak pada tingginya kasus kriminalitas di Gresik.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015