Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menjamin kemudahan akta kematian korban pesawat AirAsia QZ8501 bagi keluarga untuk mengurus admintrasi kependudukan hingga proses pemakaman. "Ini sebagai bentuk keprihatinan pemkot serta instruksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini," Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya, Suharto Wardoyo, kepada wartawan di Crisis Centre Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa. Selain itu, pengurusan kependudukan lain seperti kartu keluarga baru hingga urusan yang menyangkut warisan keluarga juga mendapat jaminan serupa. Pihaknya bahkan melakukan jemput bola atau mendatangi keluarga korban untuk melayani kepengurusan, khususnya penerbitan akta kematian. "Meski cepat, tapi tidak sembarangan karena harus ada bukti sebagai data pendukung sebelum diserahkan," katanya. Berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dari 162 penumpang, termasuk kru QZ8501, terdapat 78 warga beridentitas Surabaya. Hingga hari ke sepuluh sejak peristiwa hilangnya kontak AirAsia dengan "Air Traffic Control" pada Minggu (28/12), sebanyak 11 jenazah warga Surabaya sudah teridentikasi. "Kami juga telah menerbitkan akta kematiannya sehingga bisa membantu kelengkapan adminitrasi," kata Suwarto. Kesebelas jenazah asal Surabaya yakni Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Tony Linaksita, Lim Yan Koen, Yongki Jou, J Stephie Gunawan, Juanita Limantara, The Meiji Thejakusuma, Hendra Gunawan Syawal, Hindarto Halim dan Jou Brian Youvito. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015