Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, membagikan peralatan pengaman bagi penumpang perahu tambang di 78 lokasi tambangan Bengawan Solo, berupa dua baju pelampung dan dua ban di setiap lokasi tambangan. "Bantuan peralatan pengaman baju pelampung dan ban jumlahnya terbatas, sehingga kami harapkan pengusaha perahu tambang bersedia menambah peralatan pengaman bagi penumpang perahu," kata Kepala Dishub Bojonegoro Iskandar, di Bojonegoro. Menurut dia, tambahan alat pengaman penumpang perahu tidak harus berupa baju pelampung atau ban, tapi bisa berupa jerigen kosong yang harganya lebih murah dibandingkan baju pelampung. "Paling tidak kalau ada alat pengaman para penumpang perahu keamanannya lebih terjamin," katanya. Meskipun sudah ada peralatan pengaman, ia mengingatkan para penambang perahu juga harus meningkatkan kewaspadaan, sebab ketinggian air sungai terpanjang di Jawa di daerahnya saat ini pada posisi tinggi. "Para penambang kami minta meningkatkan kewaspadaan karena air Bengawan Solo sekarang ini sedang tinggi, apalagi kalau sewaktu-waktu masuk siaga banjir," jelas dia. Sesuai ketentuan yang pernah dikeluarkan pemkab, katanya, para penambang perahu harus mengurangi penumpang menjadi hanya sekitar 80 persen kalau ketinggian air Bengawan Solo masuk siaga I (siaga I-13,00 meter). Selain itu, lanjutnya, penambang juga harus mengurangi lagi penumpang perahu menjadi 60 persen kalau masuk siaga II (siaga II-14,00 meter). Begitu pula, jumlah penumpang juga semakin dikurangi menjadi hanya 50 persen kalau memang Bengawan Solo masuk siaga III (siaga III-15,00 meter). "Suatu misal biasanya sebuah perahu tambang kemampuannya mengangkut 10 penumpang, ya dikurangi hanya delapan penumpang kalau memang masuk siaga I," jelasnya. Sesuai data, sebanyak 78 lokasi tambangan perahu Bengawan Solo, yang memperoleh bantuan baju pelampung dan ban tersebut, yang beroperasi mulai wilayah barat di Kecamatan Margomulyo, sampai wilayah timur di Kecamatan Baureno. Ia menambahkan kalau di satu lokasi tambangan perahu ada tiga buah perahu, maka pemanfaatan baju dan ban bisa dilakukan secara bergantian. "Bagi kami para penambang perahu harus lebih mengutamakan penumpang," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014