Kediri (Antara Jatim) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kediri, Jawa Timur, mengakui sempat mengusulkan kenaikan harga elpiji bersubsidi, atau yang ukuran tiga kilogram, setelah ada keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Itu (kenaikan harga elpiji tiga kilogram) itu hanya wacana usulan saja dan masih dalam penggodokan," kata Wakil Kepala Bidang Elpiji Hiswana Migas Kediri Juned Minto Basuki, di Kediri, Selasa. Ia mengatakan, usulan Hiswana Migas Kediri untuk kenaikan harga elpiji adalah Rp13.500 per tabung. Kenaikan itu terpaksa dilakukan untuk menutup biaya operasional, seiring dengan kenaikan harga tabung bersubsidi. Pihaknya juga mengatakan, usulan kenaikan itu dinilai masih dalam batas yang wajar. Dengan kenaikan harga itu, biaya operasioal yang dikeluarkan masih bisa tertutupi. Di Kediri, ada sekitar 20 agen, sementara untuk pangkalan lebih banyak lagi. Hiswana mengatakan, akan melakukan klarifikasi lagi terkait dengan wacana kenaikan harga elpiji ukuran tiga kilgram tersebut. Petugas gabungan dari Disperindag Kota Kediri, Pertamina, serta Hiswana Migas Kediri, melakukan pemantauan terkait dengan adanya laporan kenaikan harga elpiji bersubsidi yang sudah melambung tinggi sampai Rp17 ribu per tabung. Petugas menemukan, ternyata harga itu sudah naik baik di tingkat pengecer, pangkalan ataupun di agen. Alasan kenaikan harga itu, untuk menutupi biaya operasional yang membengkak. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014