Sumenep (Antara Jatim) - Legislator meminta pimpinan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memastikan stok pupuk bersubsidi di daerah tersebut, aman, karena pada saat ini diprediksi akan ada peningkatan permintaan terhadap barang tersebut.
"Ini awal musim hujan alias awal musim tanam dan biasanya petani sangat membutuhkan pupuk. Ini harus diwaspadai oleh pihak terkait di Disperta Sumenep. Jangan sampai terjadi kelangkaan pupuk," ujar Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Nurus Salam ,di Sumenep, Selasa.
Pada awal musim tanam, kata dia, pupuk menjadi kebutuhan pokok yang paling dicari oleh para petani.
"Jangan sampai petani merasa kesulitan untuk mendapat sesuatu yang diperolehnya dengan cara membeli atau mengeluarkan uang. Kami berharap pihak terkait di Disperta Sumenep tanggap dan memastikan stok pupuk bersubsidi di Sumenep pada saat ini dalam posisi aman," ucapnya.
Nurus yang Ketua Fraksi Partai Gerindra Sejahtera DPRD Sumenep itu juga mengemukakan, akhir pekan lalu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pimpinan disperta setempat sekaligus melakukan kunjungan kerja ke tiga distributor pupuk bersubsidi.
"Kami di DPRD Sumenep tidak hanya ingin berwacana. Oleh karena itu, koordinasi dengan pihak terkait dan kunjungan kerja ke distributor untuk mengecek langsung stok pupuk bersubsidi sebagai bagian dari realisasi fungsi pengawasan, harus kami lakukan," katanya, menerangkan.
Data di Disperta Sumenep per 31 Oktober 2014, stok pupuk bersubsidi yang tersedia sebanyak 18.646 ton, dengan rincian pupuk jenis Urea sebanyak 8.360 ton, ZA sebanyak 3.025 ton, SP-36 sebanyak 2.810 ton, Phonska sebanyak 2.280 ton, dan organik sebanyak 2.165 ton.
Sementara jumlah pupuk bersubsidi yang terserap sejak 1 Januari hingga 30 Oktober 2014 sebanyak 27.758 ton, dengan rincian pupuk jenis Urea sebanyak 16.169 ton, ZA sebanyak 3.385 ton, SP-36 sebanyak 3.671 ton, Phonska sebanyak 3.738 ton, dan organik sebanyak 795 ton.
"Kami meyakini stok yang masih tersedia itu cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk hingga akhir Desember 2014. Kalau untuk kebutuhan pupuk pada 2015, sudah menggunakan alokasi baru," kata Kabid Sumber Daya dan Penyuluhan Disperta Sumenep, Kurratul Aini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014