Surabaya (Antara Jatim) - Alumni Program English for Creative Industry (ECI) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Francisca Vinybelinda, bersama rekannya Febyola Linando menyiapkan pementasan teater bertajuk "Evita" selama setahun. "Ya, kami menyiapkannya selama setahun mulai dari menulis naskah, melakukan audisi pemain, berlatih dengan membaca naskah hingga tanpa naskah, melakukan observasi, dan berlatih dengan koreksi ahli bahasa," kata Cisca di kampus setempat, Jumat. Cisca sebagai penulis naskah drama teater itu menjelaskan drama teater yang sudah dipentaskan secara "Preview Petra Little Teater" (pementasan khusus sebelum pementasan untuk umum) di Gedung PLT UK Petra, Surabaya (27/11) itu merupakan karya perdana program New Play Development PLT yang akan pentas drama untuk umum pada 3-6 Desember 2014. "Ada lima orang yang menjadi tokoh dalam pementasan itu yakni mahasiswa UK Petra dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), Internasional Bussiness Manajemen (IBM), dan ECI (Sastra Inggris), bahkan ada juga seorang pemain dari ITS," katanya. Evita adalah sebuah drama dengan bumbu komedi yang mengangkat kehidupan Evita dan keluarganya yang merupakan keluarga Tionghoa Indonesia dengan "setting" bagian tengah rumah yang dilengkapi foto keluarga, lukisan, lemari, meja-kursi, dan dua pintu. Dalam drama berdurasi 90 menit itu ada kisah asmara lintas etnis hingga hubungan antargenerasi yang tidak jauh berbeda dari kehidupan sebenarnya. "Ayahnya tidak setuju Evita menjalin hubungan asmara dengan laki-laki non-Tionghoa, tapi Evita tetap menjalin hubungan, meski akhirnya putus, namun mereka putus bukan soal etnis," katanya. Selain itu, Evita juga berbeda pandangan dengan sang ayah tentang minat dalam studi, karena sang ayah mengharapkan Evita menempuh bidang studi ekonomi (bisnis), sedangkan Evita lebih menyukai bidang studi desain (seni). Evita akhirnya memilih kabur untuk memperjuangkan mimpi-mimpinya sesuai kata hati. Setelah studi selesai, Evita pun pulang. "Evita pulang, karena orang tuanya sudah sadar. Di rumah itu, Evita menyaksikan sang kakak yang mengikuti kemauan orang tua untuk masuk jurusan ekonomi/bisnis memang kaya tapi tidak sukses, karena uang habis untuk foya-foya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014