Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, optimistis mampu menyelesaikan target pembangunan 56 embung tahun ini, baik yang pembangunannya dikerjakan secara swakelola maupun kontrak, tanpa terpengaruh dengan datangnya musim hujan.
"Target pembangunan 56 embung bisa selesai tahun ini, tanpa terpengaruh dengan datangnya musim hujan, bahkan jumlah embungnya bisa lebih, sebab sudah ada tanah yang tersedia untuk lokasi pembangunan embung," kata Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Sutanto, di Bojonegoro, Jumat.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah menyelesaikan pembangunan 43 embung secara swakelola, sedangkan 13 embung yang dibangun dengan sistem kontrak untuk pembangunannya sudah hampir selesai.
"Pengerjaan pembangunan embung terus berlanjut, sebab sudah ada yang bisa dimanfaatkan untuk lokasi embung, seperti di Kecamatan Ngasem," katanya, menegaskan.
Yang jelas, menurut dia, pembangunan embung di daerahnya untuk merealisasikan program pembangunan 1.000 embung akan terus berlanjut pada 2015.
Sesuai rencana, katanya, tahun anggaran 2015 akan dibangun sebanyak 57 embung secara swakelola dan enam embung dengan sistem kontrak.
Lebih lanjut ia menjelaskan alokasi anggaran untuk merealisasikan pembangunan embung pada 2015, mencapai Rp18 miliar, termasuk di dalam untuk pembelian lima alat berat berupa "backhoe".
Dengan adanya pembelian alat berat itu, lanjutnya, jumlah "backhoe" yang dimiliki untuk pembangunan embung secara swakelola sebanyak 12 "backhoe", selain dumptruk dan truk pengangkut alat berat.
Sesuai data di Dinas Pengairan, di daerah setempat sudah terbangun 226 embung dengan kapasitas berkisar 10.000-20.000 meter kubik.
Menjawab pertanyaan, ia mengungkapkan target pembangunan 1.000 embung di daerahnya menghadapi permasalahan sulitnya memperoleh izin untuk memanfaatkan tanah Perhutani dan tanah SVW.
"Proses turunnya izin pemanfaatan tanah Perhutani dan SVW harus menunggu lama," ujarnya.
Namun, ia mengaku pihaknya sudah meminta bantuan konsultan pembangunan embung untuk mempercepat proses turunnya izin pemanfaatan tanah "SVW" dan Perhutani untuk lokasi pembangunan embung.
"Yang jelas keberadaan embung sangat penting untuk persediaan berbagai keperluan masyarakat di musim kemarau," katanya, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014