Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemkab Banyuwangi memberi bekal manajemen keuangan kepada sekitar 250 pedagang yang beroperasi di kawasan Pelabuhan Ketapang dan terminal bus Sri Tanjung, dengan pelatihan menyusun laporan keuangan secara sederhana. Kepala Bagian Humas Pemkab Banyuwangi Juang Pribadi di Banyuwangi, Minggu, mengatakan para pedagang tersebut dilatih cara membuat pembukuan sederhana untuk meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan uang, sehingga mereka nantinya bisa melihat alur keuangan yang masuk dan keluar sehari-hari secara rapi. "Dilatih yang sederhana, mulai dari penyusunan jumlah stok barang berapa barang yang terjual dan berapa pendapatan yang dihasilkan. Ini agar pedagang bisa memisahkan antara uang usaha dan uang pribadi," katanya. Selain manajemen keuangan sederhana, para pedagang juga mendapat pelatihan cara pemasaran sederhana, termasuk bersikap ketika menawarkan barang, melayani pembeli, sampai menjaga kerapian penampilan. "Harus bersih. Barang-barang yang dijual juga mesti bagus. Kita ingin mengubah image pedagang di tempat transportasi umum yang terkesan tidak rapi dan kurang ramah agar menjadi lebih baik. Kita juga memberikan seragam dan identitas bagi seluruh pedagang, termasuk pedagang asongan, agar jelas mana pedagang yang terdaftar dan tidak," tambah Juang Pribadi. Ia menambahkan pedagang di jalur transportasi umum seperti Pelabuhan Ketapang menjadi representasi masyarakat Banyuwangi, karena Pelabuhan Ketapang adalah jalur penghubung antara Pulau Jawa dan Bali. Dia berpesan agar pedagang bisa selalu ramah dalam melayani pembeli. "Banyuwangi sekarang makin ramai. Tinggalkan kesan yang baik ke wisatawan atau orang yang datang. Jangan lupa juga untuk peduli terhadap kebersihan dan keamanan areal pelabuhan dan terminal ini," ujar Juang. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014