Bondowoso (Antara Jatim) - Konsep pengembangan eduwisata oleh tim Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sumber Wringin ditetapkan sebagai juara pertama lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Dewan juri menilai, karya adik-adk dari SMK Negeri 1 Sumber Wringin ini bagus, demikian juga saat presentasi," kata Tinggal Sih Pamular, panitia lomba yang juga staf penelitian di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bondowoso, Minggu.
Siswa SMKN 1 Sumber Wringin, yakni Siti Nur Aini dan Siti Fatimah, menyodorkan karya berjudul "Pengembangan Kawasan Sempol sebagai Pusat Eduwisata Kabupaten Bondowoso". Juara kedua diraih tim dari SMK Negeri 4 dan juara ketiga im dari SMA Negeri Tenggarang.
Tinggal mengemukakan bahwa kemenangan tim dari SMKN Sumber Wringin ini cukup menggembirakan karena meskipun jauh dari kota, mereka mampu menorehkan prestasi. SMKN Sumber Wringin terletak sekitar 35 KM ke arah Kawah Ijen dari Kota Bondowoso itu mampu mengalahkan tim dari sekolah di kota.
Sementara Nur Aini dan Fatimah dalam karyanya mengajukan konsep bahwa yang dimaksud dengan eduwisata adalah pengembangan okjek wisata yang tidak hanya menjanjikan kesenangan, tapi di dalamnya juga mengandung aspek pendidikan.
Sejumlah objek di kawasan atas Kabupaten Bondowoso itu adalah Kawah Ijen yang namanya sudah banyak dikenal di luar negeri. Kawah penghasil belerang dan banyak dikunjungi wisawatan pada dinihari itu juga menyajikan fenomena alam api biru atau "blue fire".
"Dari Kawah Ijen ini bisa dikembangkan edukasi mengenai aspek kimia yang sangat penting, termasuk juga objek wisata Kali Pahit yang merupakan aliran air dari Kawah Ijen," kata Nur Aini.
Objek lain adalah kawasan Jampit di Kecamatan Sempol yang memiliki kekayaan peninggalan Belanda, berupa tempat penginapan dan kebun stroberi. Kebun Stroberi sendiri juga ada di Belawan yang bisa dijadikan wisata edukasi di bidang agrobisnis.
"Bondowoso juga memiliki air terjun Belawan yang juga memunculkan fenomena unik, yakni adanya pelangi meskipun suasananya tidak sedang hujan. Di Sempol juga ada tanaman makadamia, sejenis kacang yang merupakan tanaman asli Australia," katanya.
Fatimah menambahkan bahwa kebun kopi di Sempol dan pengembangan kopi luwak juga mengandung aspek wisata edukasi yang bisa dikembangkan, termasuk Sempol juga bisa menjadi lokasi bumi perkemahan karena udaranya yang sejuk. Bondowoso juga bisa mengembangkan objek pendukung, yakni arung jeram Bosamba, kesenian Singo Ulung dan kerajinan logam di Cindogo.
Ia menambahkan bahwa untuk mendukung pengembangan wisata tersebut, diperlukan adanya perbaikan jalan dari Kota Bondowoso ke arah Kawah Ijen yang di banyak lokasi rusak cukup parah. Selain itu juga perlu adanya pembenahan transportasi karena saat ini hanya ada angkutan umum yang kurang memadai.
"Agar lebih dikenal di tingkat dunia, perlu digelar kegiatan berskala internasional, semisal lomba maraton internasional di kawasan Ijen dan sekitarnya," katanya.
Tinggal Sih Pamular mengemukakan bahwa meskipun masih permulaan, apa yang diteliti oleh para siswa itu banyak juga yang cukup aplikatif dan bisa diwujudkan oleh pemangku kepentingan pariwisata di Bondowoso.
"Sebetulnya banyak yang bisa diaplikasikan, tapi tujuan kami belum ke sana. Kami ingin agar adik-adik siswa ini tertarik pada dunia penelitian dan karya ilmiah dan mereka memiliki wadah untuk aktivitas itu," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014