Lamongan (Antara Jatim) - Pemkab Lamongan kembali menganggarkan kembali pengerukan 19 waduk melalui perubahan APBD, sehingga total waduk yang dikeruk untuk antisipasi kekeringan pada tahun ini mencapai 60 waduk dengan anggaran Rp6,304 miliar.
"Melalui P-APBD yang sudah disepakati bersama rekan kerja di DPRD, ada penambahan pengerukan waduk di 19 lokasi senilai total Rp 2,403 miliar," kata Kepala PU Pengairan Supandi di Lamongan, Sabtu.
Dalam keterangan resmi yang diterima Antara dari Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, ia menjelaskan bila digabung dengan 51 lokasi sebelumnya, maka tahun ini Pemkab Lamongan melakukan pengerukan di 60 lokasi dengan total anggaran Rp6,304 miliar.
Tambahan kegiatan pengerukan 19 lokasi itu di antaranya untuk Waduk Lembeyan, Desa Doyomulyo, Kecamatan Kembangbahu; Waduk Guminingrejo, Desa Guminingrejo, Kecamatan Tikung; dan Waduk Balong, Desa Kreteranggon, Kecamatan Sambeng.
Selain itu juga dilakukan untuk Waduk Desa Puripan dan Desa Bedingin, Kecamatan Sugio; dan Waduk Sumengko, Desa Sumengko, Kecamatan Kedungpring.
"Pengerukan itu, selain untuk melakukan normalisasi waduk dari sedimen, juga dimaksudkan untuk meningkatkan volume tamping air hujan. Ini bagian dari upaya antisipasi kekeringan dengan menyediakan sumber air untuk pertanian dan air bersih," katanya.
Selain melakukan pengerukan waduk, Pemkab Lamongan melalui P-APBD 2014 juga menambah lokasi pengerukan sungai yakni 12 lokasi sungai dengan total anggaran Rp1,183 miliar. Sebelumnya sudah dilakukan pengerukan delapan sungai senilai Rp1,022 miliar.
Sungai yang dikeruk saat kemarau kali ini adalah Kali Desa Miru, Kecamatan Sekaran; Kali Desa, Sumberaji - Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Saluran Sluis Konang dan Karangturi di Kecamatan Glagah; Kali Gendongkulon, Kecamatan Babat; dan Kali Asinan di Kecamatan Brondong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014