Baghdad (Antara/Reuters) - Tiga bom meledak di daerah Syiah di Baghdad, Senin, menewaskan 25 orang, kata para pejabat polisi dan
medis, melanjutkan gelombang serangan yang menargetkan kelompok agama mayoritas di Irak.
Lingkungan Syiah terbesar di Baghdad, Kota Sadr, diguncang dua ledakan: bom di sore hari yang menewaskan tiga orang di dekat pasar, dan sebuah bom mobil di pos pemeriksaan polisi yang menewaskan 16 orang dan melukai 30, menurut petugas medis dan polisi.
Di Kahdimiya, di Baghdad barat, sebuah bom mobil menewaskan enam
warga sipil dan melukai 21 orang lainnya di pos pemeriksaan utama ke
kabupaten, kata polisi dan pejabat medis.
Korban tewas terus meningkat dari angka awal yang para pejabat berikan dari 22 orang.
Sehari sebelumnya, sebanyak 38 orang, termasuk dua perwira senior polisi, tewas dan tak kurang dari 141 orang lagi cedera dalam serangan bom terpisah di seluruh Irak pada Ahad (12/10), kata beberapa sumber keamanan.
Serangan paling mematikan tersebut terjadi sebelum tengah hari di Provinsi Diyala, Irak Timur, ketika dua mobil yang diisi bom meledak. Peristiwa itu diikuti oleh kerusuhan lain ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di luar satu markas polisi di Kota Kecil Qara-Tabba, sekitar 175 kilometer di sebelah timurlaut Ibu Kota Irak, Baghdad, kata satu sumber keamanan provinsi tersebut kepada Xinhua.
"Laporan terkini kami mengatakan jumlah korban jiwa mencapai 33, termasuk pembom bunuh diri, 11 anggota keamanan Kurdi dan dua anggota dewan kota," kata sumber tersebut. Ia menambahkan sebanyak 135 orang lagi cedera.
Menurut sumber itu, banyak orang yang cedera adalah perempuan dan anak kecil yang terusir dari rumah mereka, sehingga mencerminkan kondisi kerusuhan tanpa pandang-bulu di Irak --yang telah melukai dan merenggut nyawa warga sipil selain nyawa petempur.
Provinsi Diyala, yang membentang dri ujung timur Baghdad ke perbatasan Iran di bagian timur negeri tersebut, telah lama menjadi daerah yang mudah bergolak sejak serbuan pimpinan AS terhadap Irak pada 2003, kendati militer berulangkali melancarkan terhadap kelompok gerilyawan di sana.
Sementara itu, di Provinsi Anbar di Irak Barat, satu bom pinggir jalan meledakkan rombongan kepala polisi provinsi saat ia melakukan perjalanan di Daerah Albu Risha di bagian utara Ibu Kota Provinsi Ramadi, kata sumber tersebut.
Ledakan kuat juga menewaskan kepala kantor polisi Al-Fursan di Ramadi dan melukai dua polisi, kata sumber itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014