Madiun (Antara Jatim) - Kementerian Agama Kota Madiun, Jawa Timur, mengimbau masyarakat untuk menghormati perbedaan perayaan Hari Idul Adha tahun 2014 yang ditetapkan oleh pemerintah dengan Muhammadiyah.
"Seperti diketahui, pemerintah melalui sidang isbat menetapkan Idul Adha jatuh tanggal 5 Oktober 2014, sedangkan Muhammadiyah lebih awal satu hari, yakni tanggal 4 Oktober 2014," ujar Kasi Syariah Kemenag Kota Madiun Agus Burhani di Madiun, Rabu.
Menurut dia, perbedaan pelaksanaan Idul Adha tidak ada masalah, karena adanya perbedaan metode penetapan rukyatul hilal dalam menentukan Idul Adha atau 10 Zulhijah. "Karena itu, kami mengimbau kepada umat muslim untuk saling menghormati dan tidak merasa paling benar. Saya rasa masing-masing penetapan itu ada dasarnya. Jadi jangan dijadikan sebagai bahan perselisihan," kata dia.
Sementara, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Madiun, Edi Sanyoto, membenarkan adanya perbedaan pelaksanaan Idul Adha pada tahun 2014. "Ketentuan tersebut berdasarkan maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor Zul 2/mlm/1.0/E/2014 tentang penetapan tanggal penting keagamaan," kata dia.
Ia menjelaskan, "ijtima" menjelang Zulhijah terjadi pada tanggal 24 September 2014, sehingga 1 Zulhijah ditetapkan tanggal 25 September 2014. "Tinggi bulan ketika matahari tenggelam itu sudah 0 derajat lebih 30 menit dan 4 detik. Artinya sudah berwujud hilal, jadi 1 Zulhijahnya jatuh pada 24 September sedangkan 10 zulhijah atau Idul Adhanya jatuh tanggal 4 Oktober nanti," terang Edi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014