Madiun (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional IV Madiun, Jawa Timur, hingga akhir September 2014 telah menyerap beras petani sebanyak 45.000 ton dari target 70.000 ton setara beras.
Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun Suharto Djabar di Madiun, Selasa, mengatakan jumlah serapan beras tersebut lebih tinggi dibanding realisasi serapan pada periode yang sama tahun 2013.
"Hingga September tahun 2013, serapan Bulog Madiun baru mencapai 35.000 ton setara beras, sehingga tahun ini ada kenaikan cukup signifikan" ujar Suharto.
Kendati jumlah serapan lebih tinggi, Suharto mengakui saat ini pihaknya kesulitan untuk melakukan penyerapan beras milik petani, karena karena tidak banyak petani yang menanam padi saat musim kemarau.
"Para petani banyak yang menanam palawija, akibatnya kami sulit menyerap beras. Petani tidak berani menanam padi karena takut gagal panen akibat kekurangan air," kata dia.
Suharto menjelaskan saat panen bulan April lalu, Bulog Madiun bisa menyerap beras milik petani antara 500 hingga 1.000 ton setiap harinya. Namun, saat ini hanya mampu menyerap 50 hingga 100 ton beras per hari.
Kesulitan lain dalam penyerapan beras adalah harga pembelian pemerintah (HPP) yang berada di bawah harga pasar, sehingga petani memilih menjual berasnya kepada para pengepul yang harganya lebih bagus.
Sementara untuk stok beras, Suharto menjamin persediaan yang ada di gudang Bulog Sub Divre IV Madiun dalam keadaan aman, yakni mencapai 30.000 ton dan cukup untuk kebutuhan hingga 13 bulan ke depan.
Jaminan tersebut mengacu pada kebutuhan beras setiap bulan yang disuplai Bulog Sub Divre IV Madiun, dengan jumlah rata-rata 2.300 hingga 2.500 ton.
Pihaknya optimistis target serapan tahun ini akan dapat tercapai hingga 100 persen. Adapun, target penyerapan beras Bulog Sub Divre IV Madiun pada tahun 2014 mencapai 70.000 ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014