Surabaya (Antara Jatim) - Tiga calon haji (calhaj) dari Jawa Timur yang dirawat di Rumah Sakit Haji (RSH) Surabaya terpaksa batal berangkat ke Tanah Suci bersama kelompok terbang terakhir (kloter 62, 63, 64), karena kesehatannya tidak memungkinkan. "Sampai dengan kloter terakhir ada tiga calhaj yang gagal berangkat," kata Koordinator Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya dr Agung P di sela mendampingi Wamenkes Prof Ali Ghufron mengecek calhaj kloter terakhir di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sabtu. Namun, pihaknya mengaku tidak bisa merinci datanya. "Maaf, saya tidak bisa merinci namanya, karena kasihan mereka yang tertunda keberangkatannya, tapi kalau dipaksakan berangkat juga akan justru membahayakan kesehatan mereka," katanya. Menurut dia, hingga menjelang keberangkatan kloter terakhir dari Sumenep (kloter 62) dan Pamekasan (63-64) tercatat tujuh calhaj yang dirawat di RSH Surabaya, tapi empat calhaj di antaranya bisa berangkat karena sudah sehat. Keempat calhaj yang bisa berangkat adalah Imam Syafii (58) dari Kloter 52/Lamongan yang terkena CVA (stroke), Sulia Binti Sumahwer (56) dari Kloter 59/Bali yang terkena Anemia, Ahmad Syafii (64) dari Kloter 61/Bangkalan yang terkena Anemia, dan Saniti (65) dari Kloter 62/Sumenep. "Tiga calhaj yang gagal berangkat adalah calhaj laki-laki dari Kloter 27/Banyuwangi yang terkena stroke, calhaj laki-laki dari Kloter 36/Ngawi yang terkena diabetes melitus, dan calhaj perempuan dari Kloter 55/Tuban yang terkena Melena S Hipotema (pendarahan saluran pencernakan)," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014