Malang (Antara Jatim) - Puluhan warga Kota Malang yang tergabung dalam Pergerakan Rakyat Islam Berjuang untuk Maslahat Indonesia (Pribumi) mendesak pemkot dan DPRD setempat segera menutup tempat hiburan karaoke yang menyediakan layanan striptis bagi pengunjung.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pribumi, Haris Budi Kuncahyo, Senin, saat ini sejumlah tempat hiburan karaoke di daerah ini menyediakan layanan plus (pornografi), yakni Next KTV yang berloaksi di Kecamatan Blimbing dan Nashville di Kecamatan Klojen.
"Kami meminta Pemkot Malang yang didukung DPRD segera menutup dua tempat karaoke tersebut, karena dua tempat itu jelas-jelas melakukan kegiatan yang merusak moral bangsa dan bertentangan dengan agama maupun Pancasila," tegas Haris disela-sela unjuk rasa di halaman Balai Kota Malang.
Selain mendesak untuk menutup dua tempat hiburan itu, Pribumi juga meminta W ali Kota Malang Moch Anton segera membuat Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang tempat hiburan. Jika Wali Kota Malang tidak segera membentuk peraturan yang mengatur tempat hiburan, Pribumi akan menggerakkan rakyat di wilayah di Malang Raya secara luas.
Menurut dia, layanan pornografi yang diberikan di dua tempat karaoke tersebut bertentangan dengan Kota Malang sebagai kota pendidikan dan kota bermartabat. "Padahal kepemimpinan Moch Anton-Sutiaji yang notabene didukung kalangan ulama dan pesantren berjanji untuk membuat Kota Malang menjadi kota yang bermartabat," tandasnya.
Namun sayang, aksi massa Pribumi tersebut tidak berjalan lama karena tak satupun pejabat di lingkungan Pemkot maupun DPRD Kota Malang yang menemui mereka, sehingga mereka membubarkan diri.
Sebelumnya Wali Kota Malang Moch Anton berjanji akan mencabut izin operasi jika karaoke tersebut tetap bandel menyuguhkan tarian striptis. "Kami juga akan memanggil pengelola (manajemen) kedua tempat hiburan itu terkait adanya temuan suguhan layanan tari striptis tersebut," katanya.
Pemkot Malang juga akan menggandeng TNI/Polri untuk melakukan razia secara rutin di tempat-tempat hiburan yang ada di wilayah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014