Tulungagung (Antara) Jatim - Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menemukan gejala penyakit mata dan skabies pada sejumlah ternak sapi dan kambing saat melakukan pemantauan hewan kurban di dua pasar hewan setempat, dua pekan terakhir. "Tidak banyak, tapi memang ada sebagian yang setelah kami periksa, kambing atau sapi itu menderita skabies atau 'belekan' (penyakit mata)," ungkap Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto, Senin. Dua jenis penyakit itu menurut penjelasan Mulyanto tidaklah berbahaya, apalagi menular pada manusia. Kendati begitu, ia menyarankan pada pedagang untuk tidak menjualnya. Alasannya, kondisi ternak tidak sehat sehingga tidak layak diambil dagingnya sebagai hewan kurban. "Karena tujuannya untuk ritual, maka sebaiknya ternak yang dijadikan hewan kurban adalah yang sehat dan tidak berpenyakit, meskipun sebenarnya tidak 'zoonosis' (penyakit pada ternak yang bisa menular pada manusia)," ujarnya. Mulyanto tidak mengungkap jumlah ternak sapi/kambing yang berpenyakit tersebut, saat melakukan pemantauan dan pemeriksaan di Pasar Hewan di Kecamatan Ngunut maupun di Pasar Wage, Kelurahan Beji, Kecamatan Boyolangu. Ia hanya menegaskan, pedagang yang memiliki ternak sakit skabies, mata ataupun kuku dan mulud telah diminta untuk mengobati dulu hingga sembuh, sebelum menjualnya ke pasaran sebagai hewan kurban.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014