Blitar (Antara Jatim) - Ratusan petani asal Desa Ngaringan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Rabu, meminta agar legislatif bisa menjadi "jembatan" masalah kekeringan yang terjadi di daerah mereka.
Koordinator aksi Atim Widodo mengatakan, banyak sumber mata air di daerah mereka yang kini sudah tidak keluar lagi airnya. Hal itu sudah berlangsung beberapa pekan, sehingga mereka kesulitan mendapatkan air.
"Banyak sumber mata air yang sudah kering saat ini," ucapnya.
Ia mengatakan, di daerah mereka, Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, terdapat lahan perkebunan yang cukup luas, sampai 317 hektare.
Lahan seluas itu dikuasai oleh PT Jurang Banteng. Sebelumnya, lahan itu ditanami cengkih dan kopi, dengan umur sampai puluhan tahun, sehingga di daerah itu banyak sumber mata air.
Namun, saat ini warga mengeluhkan sumber mata air yang mengering. Sekitar 75 persen lahan itu saat ini sudah alih tanaman, dengan ditanami tebu. Warga menduga, adanya alih fungsi tanaman itu memicu sumber mata air yang mengering.
Hal itu berpengaruh pada aktivitas pertanian warga maupun rumah tangga. Mereka menjadi sulit mencari air untuk mengairi tanaman mereka.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014