Trenggalek (Antara Jatim) - Panitia penyelenggara haji Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengimbau para calon haji mewaspadai penularan virus MERS (Middle East respiratory syndrome) dan Ebola selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
"Jamaah harus aktif melakukan kontrol kesehatan supaya pengawasan dari petugas juga lebih baik," kata Kasi Haji Kantor Kementrian Agama Kabupaten Trenggalek, Fauzy Abdullah, Selasa.
Fauzy mengatakan pihaknya lebih mengkhawatirkan penularan virus MERS ketimbang ebola. Alasannya, virus yang menyebabkan terjadinya peradangan akut pada bagian saluran pernafasan tersebut sampai saat ini masih menjadi endemi di negara-negara Timur-Tengah, termasuk Arab Saudi.
"Ebola juga menjadi atensi kami, tapi MERS memang paling yang kami antisipasi karena jamaah kita masuk ke wilayah endemik," ujarnya.
Selain menyediakan sejumlah tenaga medis di masing-masing kloter, lanjut Fauzy, pihaknya juga telah melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan 287 calhaj yang diberangkatkan dari daerah tersebut.
Hal serupa rencananya juga kembali mereka lakukan sepulang para calon haji dari Tanah Suci. "Imunisasi kami berikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh para jamaah, khususnya dari (penularan) virus MERS," tandasnya.
Ia memastikan setiap calhaj bakal mendapat pengawasan melekat dari tim medis yang ikut serta dalam rombongan jamaah. "Perlakuan terhadap setiap jamaah tentu tidak sama karena mungkin hasil pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat, kondisi masing-masing calhaj berbeda-beda," kata Fauzy.
Sebanyak 287 calhaj asal Trenggalek diberangkatkan pada Selasa siang sekitar pukul 10.00 WIB, langsung dari pendopo kabupaten setempat. Ribuan warga yang rata-rata sanak-kerabat para calhaj memadati seputaran jalan alun-alun Trenggalek untuk ikut melepas keberangkatan rombongan jamaah haji. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014