Jember (Antara Jatim) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta pemerintah kabupaten setempat untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menertibkan pedagang kaki lima di sekitar Pasar Tanjung. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jember bersama aparat kepolisian dan TNI melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Tanjung yang berada di Jalan Samanhudi, Jalan Untung Suropati, dan Jalan Dr Wahidin, Senin. "Pemkab jangan sampai terkesan menindas dan mendhalimi para PKL dengan mengerahkan kekuatan keamanan untuk menertibkan mereka. Hindari kekerasan fisik," kata Wakil Ketua PCNU Jember Misbahus Salam. Menurut dia, pihaknya meminta para PKL dicarikan solusi yang manusiawi, agar mereka dapat mencari nafkah dengan tenang dan lancar karena para pedagang juga membutuhkan pekerjaan yang bisa menghidupi keluarga mereka, tanpa harus bersitegang dengan aparat keamanan. "Pemerintah tidak boleh lepas tangan memikirkan kehidupan para pedagang, setelah melakukan penertiban dan relokasi PKL karena perlu adanya pembinaan secara berkesinambungan untuk mencari solusi alternatif terkait lokasi, sarana dan prasarana pedagang," paparnya. Sementara itu, Kepala Satpol PP Jember, M. Suryadi mengatakan pihaknya sudah memberikan surat peringatan hingga ketiga kali kepada para pedagang di sekitar Pasar Tanjung dengan batas waktu hingga Minggu (7/9).(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014