Mariupol, Ukraina, (Antara/AFP) - Ledakan-ledakan besar terdengar Sabtu malam di pinggiran timur kota Ukraina Mariupol,
menurut AFP, meskipun gencatan senjata rapuh telah diberlakukan sejak Jumat.
Sejumlah ledakan terdengar dan asap tebal terlihat membubung di
cakrawala.
Sebuah pos pemeriksaan yang dikelola oleh loyalis Ukraina tampaknya terbakar, menurut wartawan AFP dekat dengan tempat kejadian.
Sebelumnya, pemberontak di Ukraina, Sabtu, menuduh pasukan Kiev melanggar gencatan senjata hanya beberapa jam setelah disepakati dan berjanji terus memperjuangkan kemerdekaan di wilayah timur negara itu.
Anggota terkemuka parlemen bentukan Republik Rakyat Donetsk, yang diproklamasikan sendiri, mengatakan satuan Ukraina menembakkan beberapa peluru kendali ke posisi pemberontak setelah gencatan senjata berlaku pada pukul 18.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB) Jumat.
"Ketentuan-ketentuan gencatan senjata itu tidak dipatuhi," kata Vladimir Makovich kepada kantor berita AFP.
Pada Jumat "pukul 21.00, kami melihat beberapa rudal ditembakkan di daerah-daerah pinggiran kota Donetsk, dan juga armada lapis baja bergerak dari Zaporizhia (kawasan tetangganya di baratdaya)," kata dia.
Komentarnya itu digemakan oleh "Perdana Menteri" Republik Rakyat Donetsk Aleksander Zakharchenko. Dia menyampaikannya kepada kantor berita Rusia RIA Novosti.
"Terlalu dini berbicara sepenuhnya tentang satu gencatan senjata," kata dia.
Militer Ukraina menyatakan sebelumnya tak terjadi pertempuran di Donetsk sejak gencatan senjata disetujui dan para wartawan AFP di zona-zona konflik mengatakan situasi tampak tenang.
Ketua Parlemen Donetsk Boris Litvinov menyatakan para separatis tidak melepaskan ambisi mereka untuk memiliki negara merdeka di wiayah timur kendati sudah dicapai gencatan senjata. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014