Bojonegoro (Antara Jatim) - Bulog Sub-Divre III Bojonegoro, Jawa Timur hanya memperoleh pengadaan berkisar 200-300 ton setipa hari setara beras, yang disebabkan panen tanaman padi musim kemarau di wilayah kerjanya sudah selesai, sejak dua pekan terakhir. "Perolehan pengadaan yang biasanya bisa berkisar 600 ton per hari, mulai menurun menjadi hanya berkisar 200-300 ton per hari, sejak dua pekan terakhir," kata Kepala Bulog Sub-Divre III Bojonegoro M. Efdal, Kamis. Menurut dia, menurunnya peroleh pengadaan tersebut, juga dipicu kenaikan harga beras dan gabah di tingkat petani di wilayah kerjanya, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Harga beras dan gabah di daerah setempat, lebih tinggi dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP). "Tapi kami tetap membuka pengadaan dan menerima beras dan gabah sebanyak-banyaknya sepanjang sesuai standar. Hanya saja pemasukan dari mitra kerja tidak sebanyak yang sudah-sudah," tuturnya. Ia menyebutkan dari 179 mitra kerja di tiga kabupaten yang menjalin kontrak kerja hanya tinggal sekitar 15 mitra, baik skala besar, maupun kecil, yang masih melakukan kegiataan pengadaan. "Mitra kerja yang masih mampu mengikuti kegiatan pengadaan, karena bisa memperoleh gabah atau beras di wilayahnya masing-masing," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014