Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempunyai hajat besar: Muktamar PKB 2014. Bertempat di Empire Palace, Surabaya, PKB yang dinakhodai Ketua Umumnya Muhaimin Iskandar seakan siap berperang. Dengan sekitar 5.000 pengurus PKB dari seluruh Indonesia, PKB semakin optimistis untuk kembali meraih masa kejayaan dengan meraih suara mayoritas pada pemilihan umum. Bahkan, sang ketua juga tidak segan untuk membeberkan keinginannya bisa mengalahkan Partai Golongan Karya pada pemilihan umum 2019. Angan-angan yang boleh jadi agak berat mengingat PKB saat ini masih berada jauh di bawah partai berlambang pohon beringin, tetapi angan-angan itu tetaplah menjadi sebuah angan-angan. Yang jelas, PKB saat ini masih harus menjalankan misi besarnya yakni Muktamar untuk memilih siapa yang akan menjadi nakhoda partai itu untuk lima tahun mendatang. Tidak bisa dipungkiri jika "budaya" aklamasi yang selama ini sering dilakoni oleh PKB agaknya masih tetap menjadi budaya itu sendiri. Tidak ada nama tandingan yang muncul selama pelaksanaan Muktamar berlangsung. Hanya satu nama yang santer dan saat ini masih kuat untuk menduduki posisi tersebut: Muhaimin Iskandar. Satu nama yang digadang-gadang akan kembali membawa perahu besar PKB kembali mengarungi lautan politik Indonesia. Lain ketua umum, lain juga dengan posisi Sekretaris Jenderal PKB. Untuk jabatan elit politik yang satu ini justru sebaliknya. Ada empat nama yang kuat untuk menjabat posisi tersebut. Dalam perebutan kursi Sekjen, selain Imam Nachrawi yang menjadi sekjen sekarang ini juga muncul Marwan Jafar, Hanif Dakhiri, dan Jazilul Fawaid. Namun, ketiga nama terakhir belum teruji di tingkat struktural organisasi. Dari sederet nama itu, lagi-lagi nampaknya "budaya" aklamasi juga bakal diusung oleh partai berlambang bumi dengan sembilan bintang ini. Siapapun yang terpilih nanti, sang pemimpin tetap harus mengedepankan kepentingan masyarakat. Harus menjadi pemimpin yang Rahmatan Lil Alamin. Semoga.... (*).

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014