Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melengkapi kursus delapan bahasa asing di Rumah Bahasa yang telah dipersiapkan guna menghadapai era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
Kabag Kerja Sama Pemkot Surabaya Ifron Hady Susanto, Rabu, tidak menampik bahwa animo masyarakat sangat tinggi untuk belajar bahasa asing.
"Untuk mengakomodir antusiasme warga belajar bahasa asing, Rumah Bahasa menambah ragam bahasa," katanya.
Menurut dia, saat pertama kali Rumah Bahasa di komplek Balai Pemuda diresmikan oleh Wali kota Surabaya Tri Rismaharini pada Februari 2014, Rumah Bahasa hanya melayani bahasa Inggris dan Mandarin.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekarang warga juga bisa memperdalam bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Korea, India dan Thailand. "Total ada delapan bahasa asing yang bisa dilatih di sini (Rumah Bahasa)," kataya.
Dari delapan bahasa asing itu, kata Ifron, Bahasa Inggris, Mandarin, Prancis dan Jepang masih menjadi primadona para peserta. Indikatornya, kelas selalu penuh untuk bahasa-bahasa tersebut.
Bahkan, petugas Rumah Bahasa sampai kewalahan mencari ruangan untuk menampung membludaknya peserta. "Tapi, Alhamdulillah sekarang sudah ada ruang tambahan yang kapasitasnya lumayan besar," katanya.
Sedangkan dari segi segmentasi, Rumah Bahasa lebih banyak dimanfaatkan mereka yang bekerja di sektor jasa yang dikelola swasta. Beberapa mal dan hotel sudah mengirimkan karyawan yang bertugas di pos-pos tertentu, misalnya satpam, tim parkir, petugas kebersihan dan petugas informasi.
Selain itu, kata dia, asosiasi perawat juga tak mau ketinggalan. Sebanyak 80 perawat perwakilan dari rumah sakit-rumah sakit se-Surabaya kini rutin mengunjungi Rumah Bahasa.
Berdasar data yang dihimpun dari Bagian Kerjasama Pemkot Surabaya, rata-rata ada 1.900 peserta tiap bulan. Hingga saat ini, sarana belajar bahasa cuma-cuma itu telah dimanfaatkan oleh 13.853 peserta. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014