Jember (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla melakukan sertifikasi kepada seluruh guru swasta, sehingga kualitas pendidikan di Indonesia semakin baik.
"Saya titip pesan kepada Presiden terpilih, agar semua guru swasta disertifikasi, sehingga mereka mendapat tunjangan dari negara dan tidak perlu menjadi pegawai negeri sipil (PNS)," kata Gus Ipul di sela-sela acara halalbihalal di Lembaga Pendidikan Perjuangan Islam Bustanul Ulum (IBU) di Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Senin.
Menurut dia, siswa yang dididik oleh guru-guru swasta sama dengan siswa yang dididik oleh guru PNS karena orang tua mereka sama-sama membayar pajak kepada pemerintah, sehingga kesejahteraan guru swasta juga perlu diperhatikan.
"Kalau guru swasta pintar dan sejahtera, maka yang mendapat manfaat adalah siswa. Apabila gaji guru swasta sudah dibiayai oleh negara, maka biaya operasional sekolah bisa murah dan kalau perlu bisa digratiskan," tuturnya.
Dengan demikian, lanjut dia, kesejahteraan guru sangat penting untuk diprioritaskan, agar para guru bisa mengajar dengan tenang dan kualitas pendidikan di Indonesia semakin meningkat.
"Selain sertifikasi, solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para guru yakni mengikutsertakan mereka dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan karena kesehatan itu sangat penting dan jangan sampai orang sakit tidak punya uang, tidak bisa berobat," paparnya.
Di Jawa Timur tercatat sebanyak 17 juta orang yang menjadi peserta BPJS dengan rincian sebanyak 14 juta orang merupakan peserta Jamkesmas dan Jamkesda, sedangkan sisanya berasal dari PNS, TNI, dan Polri dengan biaya yang harus di setor sebesar Rp35 ribu per bulan per orang untuk kelas tiga, sedangkan kelas dua sebesar Rp42.500, dan kelas satu sebesar Rp59 ribu.
"Kalau bisa mengikutkan semua guru swasta di Yayasan Lembaga Pendidikan IBU ikut BPJS, termasuk wali murid, maka pihak yayasan tidak perlu dipusingkan mencari biaya kalau ada guru yang sakit," katanya.
Pengasuh Yayasan Lembaga Pendidikan Perjuangan IBU, Hafidi, mengatakan lembaga pendidikan tersebut berdiri sejak tahun 2009 dan peletakan batu pertama juga dilakukan Gus Ipul lima tahun lalu dan saat ini sudah berkembang.
"Kami memiliki sebanyak 19 ruang kelas yang dibiayai oleh swadaya masyarakat untuk menampung siswa SMP dan SMK, namun masih diperlukan 4 hektare lahan untuk kebutuhan pokok, selain laboratorium dan lapangan," tuturnya.
Dalam rangkaian peletakan batu pertama gedung sekolah dan halalbihalal di Lembaga Pendidikan IBU tersebut, Gus Ipul memberikan hadiah 20 sepeda angin dan pihak panitia memberikan hadiah utama berupa sepeda motor.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014