Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, optimistis mampu melampaui target pendapatan asli daerah yang tahun ini dipatok sebesar Rp634,755 juta. "Kalau melihat hasilnya hingga pertengahan tahun anggaran ini yang sudah mencapai 78 persen, insyaallah target PAD kami terlampaui," kata Kepala BPPT Tulungagung, Santoso, Rabu. Ia mengatakan, hingga akhir Juli 2014 pemasukan dari sektor pelayanan perizinan dan pajak bangunan telah mencapai Rp533,286 juta. Dengan waktu yang masih tersisa sekitar lima bulan, pendapatan dari jasa layanan perizinan maupun pajak IMB (izin mendirikan bangunan) diprediksi akan terus bertambah. Santoso bahkan mengisyaratkan pendapatan dari sektor pajak IMB bakal mengalami percepatan. "Itu seiring program penertiban atau pemutihan IMB yang segera kami berlakukan dalam satu-dua bulan ke depan," ujarnya. Selain potensi pemasukan dari sektor IMB yang masih cukup besar, BPPT juga gencar melakukan penertiban HO atau izin gangguan perusahaan-perusahaan swasta yang menurutnya belum optimal. Kendati sebagian besar telah mengurus izin gangguan, namun administrasi HO wajib diregistrasi atau didaftar ulang setiap setahun atau dua tahun sekali. "Masalahnya setelah kami evaluasi, banyak perusahaan yang tidak segera mengurus lagi HO mereka meski telah melampaui batas waktu yang ditetapkan sebagaimana tertulis dalam surat izin gangguan saat pertama kali keluar," terangnya. Sementara itu Kabid Pengaduan dan Penindakan BPPT Tulungagung Galih Nusantara menambahkan pencapaian PAD 2014 di satuan kerjanya akan menjadi patokan penentuan target periode selanjutnya. Jika tahun ini mereka berhasil melampaui ekspektasi target Rp634,755 juta, apalagi tembus hingga Rp1 miliar pada akhir tahun, maka beban PAD 2015 dipastikan bakal lebih besar dibanding 2014. "Kalau program penertiban IMB berjalan sesuai harapan, target PAD Rp1 miliar kami kira mudah dicapai," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014