Surabaya (Antara Jatim) - Perkembangan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang mencatat pertumbuhan positif melalui berbagai inovasi turut mendongkrak kinerja sektor perbankan di daerah setempat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam penjelasan melalui surat elektronik yang diterima Antara di Surabaya, Kamis, mengemukakan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dalam tiga tahun terakhir selalu melampaui rata-rata pertumbuhan nasional dan Jatim.
Pada tahun 2011, saat pertumbuhan nasional 6,5 persen dan Jatim 6,86 persen, perekonomian Banyuwangi justru tumbuh mencapai 7,14 persen.
Begitu juga pada 2012, pertumbuhan Banyuwangi menembus 7,29 persen, melebihi angka nasional 6,23 persen dan Jatim 7,27 persen. Sementara pada 2013, tercatat tumbuh 6,85 persen, di atas pertumbuhan nasional 5,78 persen dan Jatim 6,55 persen.
"Strategi keroyokan banyak sektor membuat ekonomi tetap dinamis. Pemerintah, BUMN dan swasta bareng-bareng saling dukung mengeroyok menyelesaikan masalah-masalah perekonomian," kata bupati.
Sektor pertanian misalnya, lanjut bupati, tidak cukup hanya pertanian, tetapi diberi sentuhan lain seperti wisata agro, sehingga petani mendapat tambahan penghasilan.
"Pariwisata juga berperan besar mendorong tumbuhnya jasa transportasi, kuliner, perhotelan, dan aneka kerajinan rakyat," tambah alumnus program "Transforming Leaders" di Harvard Kennedy School of Government, AS, itu.
Menurut dia, salah satu indikator membaiknya kinerja ekonomi daerah Banyuwangi dapat dilihat dari kinerja sektor perbankan, yang penyaluran kreditnya mencapai Rp4,28 triliun pada 2013 atau meningkat 24,73 persen dibanding 2012 sekitar Rp3,43 triliun.
Angka tersebut melampaui pertumbuhan kredit perbankan secara nasional pada kisaran 21 persen dan Jatim sebesar 21,3 persen. Sementara angka kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di Banyuwangi hanya 2,04 persen.
Kepala Cabang PT Bank Central Asia Tbk Banyuwangi, Joy W Pakasi, menyebutkan dana pihak ketiga yang dihimpun perusahaannya di daerah setempat mencapai Rp1,2 triliun pada Januari 2014, melejit cukup signifikan dibanding September 2013 yang tercatat sekitar Rp800 miliar.
"Dalam kurun waktu tersebut, jumlah penabung juga tumbuh dari 51 ribu orang menjadi 57 ribu orang. Ini menunjukkan minat masyarakat serta kemampuannya untuk menabung cukup tinggi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Bank Negara Indonesia Tbk Efrizal mengatakan, untuk mengakomodasi perkembangan perekonomian Banyuwangi, BNI menambah outlet layanan menjadi enam kantor.
"Kami juga menambah mesin ATM sebanyak 18 unit pada tahun ini, sehingga total terdapat 58 unit ATM untuk melayani berbagai transaksi masyarakat di Banyuwangi," ujarnya.
Hingga saat ini, jumlah bank umum yang beroperasi di Kabupaten Banyuwangi dan terdaftar di perwakilan Bank Indonesia sebanyak 11 bank. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014