Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya menggenjot sektor pariwisata daerahnya dengan menggelar ajang "Banyuwangi Summer Kitesurfing Camp" di Pulau Tabuhan, Kecamatan Wongsorejo, 9-10 Agustus 2014.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada wartawan di Banyuwangi, Kamis, mengatakan kompetisi yang baru pertama kali digelar ini diikuti sekitar 30 peserta dari sejumlah negara, seperti Austria, Belanda, Prancis, Singapura, Thailand, Australia, dan beberapa atlet lokal dari Bali Kitesurf Club.
"Melalui kompetisi selancar layang ini, kami ingin mengenalkan Pulau Tabuhan yang selama ini potensinya belum diketahui banyak orang. Pulau Tabuhan memiliki pasir putih yang halus, air laut yang jernih dan biota lautnya menawan," katanya.
Pulau Tabuhan berada di Banyuwangi bagian utara dan untuk mencapai lokasi tersebut harus menyeberang dengan perahu dari Pantai Bangsring, Wongsorejo.
Abdullah Azwar Anas berharap objek wisata baru tersebut bisa lebih terkenal setelah digelarnya kompetisi kitesurfing (selancar layang), mengikuti Pantai Pulau Merah di Kecamatan Pesanggaran yang kini menjadi salah satu objek wisata andalan Banyuwangi setelah dipromosikan melalui ajang kompetisi selancar internasional pada 2012.
"Tidak sekadar menjadi ajang promosi wisata, karena kompetisi kitesurfing sebagai salah satu cara menjadikan Pulau Tabuhan menjadi tujuan utama 'surfpoint' bagi komunitas kitesurfing dan windsurfing (selancar angin) internasional," tambah Anas, sapaan akrab bupati Banyuwangi.
Ia menambahkan penyelenggaraan kompetisi ini merupakan sinergi Pemkab Banyuwangi dengan pihak swasta, yaitu "Banyuwangi Bangsring Breeze".
"Pemerintah daerah hanya bantu promosinya dan ini salah satu bentuk 'private partnership' (kemitraan swasta) dalam menggerakkan sektor pariwisata, yang muaranya adalah menggerakkan perekonomian masyarakat," ujar Anas.
Menurut bupati, ajang ini juga menjadi pemanasan sebelum agenda sesungguhnya, yakni "International Kitesurfing and Windsurfing Competition" pada 2015.
Anas yakin ajang "sport-tourism" itu bisa berdampak positif dalam menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan Pulau Tabuhan ke dunia internasional.
"Akan banyak tamu yang datang, baik atlet maupun wisatawan. Nantinya, masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi produktif, seperti jualan souvenir, kuliner dan jasa penunjang lainnya," tuturnya.
Mengutip data International Kiteboarding Association, Anas mengatakan saat ini terdapat sekitar 1,5 juta pemain kitesurfing di seluruh dunia.
"Ini merupakan pasar yang besar untuk dibidik guna menggairahkan pariwisata daerah," tambahnya. (*)
Keterangan foto: dokumentasi panitia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014