Jember (Antara Jatim) - Mendengar kata edamame, mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun masyarakat tentu tidak asing mendengar kata kedelai yang menjadi salah satu tanaman yang ditanam oleh petani di Indonesia. Edamame merupakan kedelai asal Jepang yang sudah dibudidayakan di Indonesia dan tanaman tersebut merupakan tanaman tropis yang masuk kategori sayuran, bukan jenis tanaman kacang-kacangan. Di negara asalnya, edamame sering dijadikan sebagai sayuran dan camilan untuk kesehatan, bahkan di Amerika, kedelai dengan ukuran yang cukup besar itu dikategorikan sebagai "healthy food" dan dijadikan sebagai bahan baku produk kecantikan. Kedelai Jepang itu mengandung protein lengkap bermutu tinggi terbanyak dibandingkan dengan tumbuhan lainnya dan mengandung sembilan asam amino penting yang dibutuhkan tubuh dalam komposisi yang sempurna, serta nilai gizi dalam kedelai setara dengan susu sapi dan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi. Edamame mengandung antioksidan dan isoflavon, makanan yang kaya akan antioksidan biasanya berkaitan dengan penguatan sistem imun tubuh dan mengurangi risiko kanker, bahkan soflavon juga terbukti mengurangi risiko kanker prostat dan kanker payudara, mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi gangguan saat menopause. Kandungan protein di dalam edamame mencapai 36 persen jauh lebih tinggi dibanding kedelai matang, sehingga kedelai Jepang itu dapat diolah menjadi camilan yang sehat untuk semua umur. Di Jember, tananam edamame dikembangkan oleh Mitra Tani 27 yang merupakan bagian dari badan usaha perkebunan milik negara dan produk edamame tersebut diekspor ke Jepang dan berbagai negara lainnya, namun tidak jarang masyarakat mengenal edamame sebagai oleh-oleh khas Jember. Banyaknya nutrisi dalam kandungan edamame tersebut membuat seorang warga Jember, Nurul Hidayah, mencoba peluang bisnis untuk membuat kue dari bahan "healthy food" tersebut dengan memberikan label makanan "Maknyaman Cake Edamame". Ia mulai membuka usaha kuliner pada Agustus 2013 dan mempromosikan cake edamame melalui jejaring sosial Facebook dan ke sejumlah teman, hasilnya pesanan dari pembeli terus meningkat. "Membuat cake edamame tidak jauh beda dengan cake biasa, namun yang membedakan adalah bahan bakunya sekitar 80 persen berasal dari edamame segar yang dijadikan tepung dan pasta," kata alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu. Cake edamame yang dibuatnya tidak menggunakan bahan pengawet dan merupakan camilan yang harus langsung dikonsumsi, namun kue tersebut bisa bertahan lima hari dan sebaiknya disimpan dalam lemari es untuk menjaga kualitas rasa. "Ada berbagai varian toping cake edamame untuk memperkaya rasa dan mempercantik penampilan yakni keju, coklat, kacang almond, dan kismis, dengan harga Rp20 ribu per kemasan," tutur perempuan kelahiran Surabaya itu. Tekstur kue yang lembut dengan cita rasa edamame yang kaya nutrisi, ditambah varian toping yang menggoda selera tentu menjadi camilan yang sehat bagi keluarga tercinta usai Lebaran dan tidak ada salahnya cake edamame menjadi oleh-oleh buat sanak saudara saat mudik di Jember. Nah, bagi anda yang kebetulan singgah di Kabupaten Jember, tidak ada salahnya untuk mampir di kedai gerai kuliner cake edamame milik Nurul Hidayah yang berada di Jalan Trunojoyo Jember.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014