Oleh Virna P Setyorini Jakarta (Antara) - Greenpeace Indonesia mengingatkan pemerintahan baru untuk menyiapkan strategi baru dalam menghadapi tantangan penyelamatan, pemulihan dan perlindungan lingkungan di Indonesia. "Kami berharap pemerintah baru dapat membangun strategi penyelamatan, pemulihan, dan perlindungan lingkungan dengan menyeluruh dan efektif. Serta menjalankan strategi tersebut hingga ke tingkat aparat pemerintah di desa-desa," kata Kepala Greenpeace Indonesia Longgena Ginting di Jakarta, Kamis. Kemunculan presiden dan wakil presiden terpilih di atas kapal Phinisi usai pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), menurut dia, menyiratkan kepedulian keduanya terhadap pengembangan sektor kelautan Indonesia. Saat ini, Dia mengatakan, sektor kelautan Indonesia belum menunjukkan fakta yang menggembirakan lantaran tercatat sebagai penangkap hiu terbesar, mencapai 109 ribu ton per tahun, atau mencapai 13 persen tangkapan dunia. Selain itu 1,6 juta ton ikan Indonesia dicuri tiap tahunnya. Dengan adanya perhatian khusus terhadap sektor kelautan diharapkan masalah tersebut dapat segera diatasi. Longgena menambahkan, presiden dan wakil presiden terpilih juga telah mengungkapkan strategi pembangunan terkait kedaulatan pangan dan energi selama masa kampanye. Untuk mewujudkan hal itu, pemberantasan penangkapan ikan yang tidak sesuai hukum, tidak diatur dan tidak dilaporkan, serta pengembangan biogas terintegrasi dengan peternakan di desa-desa untuk mewujudkan akan dijadikan langkah prioritas. Selain itu, keduanya, lanjutnya, telah menyatakan akan berpijak pada kebijakan satu peta untuk sektor kehutanan guna menghentikan pembalakan liar. "Strategi-strategi tersebut sangat kami apresiasi, kami juga berharap pemerintah baru nantinya dapat membangun kerangka kerja pembangunan ekonomi rendah karbon dalam kebijakan yang lebih terintegrasi, sehingga rakyat sejahtera dan lingkungan tetap terjaga,¿ ungkapnya. Melalui langkah tersebut, Longgena berharap Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat membawa kepemimpinan Indonesia menuju tingkat global dalam memerangi perubahan iklim melalui proses pencegahan dan adaptasi. Keduanya, ia mengatakan juga diharapkan dapat menetapkan target penurunan emisi karbon yang lebih ambisius melalui penghentian deforestasi dan perusakan lahan gambut, serta transisi energi fosil menuju energi baru terbarukan.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014