Kediri (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengaku masih kekurangan 7.136 surat suara untuk Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014. "Kekurangan itu terdiri dari 3.215 yang rusak, dan sisanya karena memang kurang," kata Komisioner KPU Kabupaten Kediri Roni Juliarto Tri Ernowo di Kediri, Jumat. Ia mengatakan, surat suara yang rusak itu beragam, di antaranya karena sobek, tidak ada gambarnya atau berwarna putih polos, tinta berubah warna, serta berlubang. Surat suara itu diketahui rusak saat panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang bertugas meneliti surat suara itu menemukan kerusakan. Petugas langsung menyingkirkan surat suara yang rusak, agar tidak bercampur dengan surat suara yang sah dan bisa digunakan. Seluruh surat suara yang rusak itu, dikirimkan ke KPU Kabupaten Kediri, untuk dibuatkan berita acara. KPU terus koordinasi dengan KPU pusat agar logistik berupa surat suara yang kurang itu segera dikirimkan. Dengan secepatnya turun logistik tersebut, panitia pemilihan kecamatan (PPK) segera bisa memenuhi tempat pemungutan suara (TPS) yang masih kekurangan. "Kami terus koordinasi, dan menunggu kiriman dari KPU pusat, sebab untuk cetaknya di Jakarta. Jadi, kami tunggu kiriman dari Jakarta, nanti kami ambil di Surabaya," katanya. Ia juga mengatakan, yang masih menjadi kendala untuk persiapan pemilu presiden adalah surat suara, sementara logistik lainnya sudah siap, seperti alat coblos, tinta, serta formulir. Untuk saat ini, logistik itu juga sudah mulai dikemas, sesuai dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS). Pihaknya menyebut, untuk logistik berupa kotak suara, saat ini juga sudah ada di kecamatan. KPU tidak terlalu kesulitan untuk mendistribusikan kotak suara, sebab logistik sisa Pemilu Legislatif 2014 masih disimpan di kantor kecamatan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014