Madiun (Antara Jatim) - Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Madiun, Jawa Timur, yang dijadwalkan 1 hingga 5 Juli 2014 terkendala keterlambatan terbitnya ijazah maupun surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Berdasarkan surat edaran dari Kemendikbud, memang terjadi keterlambatan penerbitan ijazah SD, SMP, dan SMA. Hal itu berlaku nasional," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun, Suyoto, Senin. Menurut dia, terdapat 15 provisi di Indonesia, termasuk Jawa Timur, yang blangko ijazah maupun SKHUN-nya masih dalam proses pencetakan. Terkait keterlambatan tersebut, pihaknya mengimbau kepada peserta didik yang akan mendaftarkan sekolah di Kota Madiun, untuk membawa surat keterangan hasil ujian nasional sementara yang dikeluarkan oleh kepala sekolah masing-masing. "Surat keterangan hasil ujian nasional sementara tersebut berlaku baik untuk sekolah tingkat SD maupun SMP," kata Suyoto kepada wartawan. Menindaklanjuti keterlambatan penerbitan ijazah maupun SKHUN tersebut, Dikbudpora Kota Madiun sudah menggelar sosialisasi kepada seluruh kepala sekolah tingkat SD hingga SMA yang ada di kota setempat. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi antara Dinas Pendidikan dengan panitia PPDB masing-masing sekolah. Sehingga, keterlambatan tersebut tidak mengganggu jadwal PPDB yang akan berlangsung. Suyoto menambahkan, selain tidak bermasalah dengan keterlambatan penerbitan ijazah dan SKHUN, PPDB di Kota Madiun juga tidak terpengaruh dengan jadwal Pilpres 2014, pada 9 Juli mendatang.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014