Bojonegoro (Antara Jatim) - Tiga calon haji (calhaj) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tidak memproses pembuatan paspor yang dilaksanakan Imigrasi Surabaya, Senin (16/6), karena sudah memiliki paspor, namun sudah mati. Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro Wachid Priyono, Kamis, mengatakan, tiga calhaj tersebut tidak bisa memproses pembuatan paspor yang dilaksanakan Imigrasi Surabaya, karena masih menunggu proses perpanjangan paspornya yang mati. Oleh karena itu, katanya, kalau calhaj yang bersangkutan ikut memproses pembuatan paspor ketika Imigrasi Surabaya ke Bojonegoro, maka yang bersangkutan akan memiliki paspor ganda. "Tapi, kami akan mengantar tiga calhaj tersebut untuk mengurusi perpanjangan paspornya yang mati dengan datang langsung ke Imigrasi Surabaya," jelasnya. Menurut dia, pihaknya mengajukan pembuatan paspor sebanyak 822 calhaj yang dilengkapi dengan berbagai persyaratan, kepada Imigrasi Surabaya, tetapi ketika pelaksanaan foto paspor ada dua calhaj yang tidak ikut, karena meninggal dunia. "Dengan demikian dari 822 calhaj yang kami usulkan dalam pembuatan paspor ada dua calhaj meninggal dunia, dan tiga calhaj sedang memproses perpanjangan paspor," jelasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan jumlah calhaj di daerahnya, yang berangkat musim haji tahun ini, menjadi 976 calhaj, karena ada tambahan 156 calhaj yang batal berangkat musim haji tahun lalu. "Kuota Bojonegoro 1.040 calhaj, tetapi tidak bisa terisi semua, karena berbagai hal, mulai ada calhaj mengajukan penundaan keberangkatan, meninggal dunia, juga calhaj yang kesulitan ekonomi," ujarnya. Mengenai pembayaran biaya penyelengaraan ibadah haji (BPIH), ia menjelaskan Pemerintah sudah menetapkan sebesar 3.308,9 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp38 juta. Sesuai jadwal, katanya, calhaj yang berangkat musim haji tahun ini diberi kesempatan melunasi BPIH, mulai 11 Juni lalu sampai 9 Juli. "Kami belum mengecek berapa banyak calhaj yang sudah melunasi BPIH," ujarnya. Ia menambahkan calhaj di daerahnya yang berangkat musim haji tahun ini akan menjalani manasik haji di kecamatan sebanyak tujuh kali dan di kabupaten sekali. "Saat ini kegiatan manasik haji di kecamatan sudah mulai berjalan. Rencana manasik haji di kabupaten, 25 Juni," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014