Bojonegoro (Antara Jatim) - Ribuan hektare tanaman padi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terancam kesulitan memperoleh pasokan air akibat sejumlah waduk dan embung di daerah setempat stok airnya menipis, bahkan ada yang sudah habis.
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Jumat, mengatakan, dampak berkurangnya stok air waduk dan embung di daerahnya mengancam ribuan hektare tanaman padi tidak memperoleh pasokan air.
Ia memberikan gambaran di wilayah irigasi Waduk Pacal bagian tengah, di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo, Balen, dan sekitarnya, terdapat tanaman padi seluas 4.000 hektare yang terancam tidak memperoleh pasokan air, disebabkan menipisnya stok Waduk Pacal.
"Tanaman padi di wilayah irigasi bagian tengah terancam tidak memperoleh pasokan air, sebab rata-rata masih berusia sekitar 40 hari," jelasnya.
Padahal, katanya, saat ini ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal, mencapai 111,60 meter, dengan kapasitas air efektif sekitar 12 juta meter kubik.
"Sudah beberapa hari ini air Waduk Pacal dikeluarkan 5 meter kubik/detik untuk mengairi tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya, baik di bagian tengah, timur dan barat, sehingga air akan semakin berkurang" tandasnya.
Ia juga mengatakan air Waduk Leran I dan II di Kecamatan Dander, dan Waduk
Nglambangan di Kecamatan Tambakrejo, juga habis.
"Saat ini hampir semua embung airnya sudah habis, sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk mengairi areal pertanian lagi," ujarnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, salah seorang Pimpinan Kemantren UPT Dinas Pengairan Bojonegoro Nurasim, menjelaskan air Waduk Leran I dan II di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, sudah habis sejak tiga pekan lalu.
Padahal, katanya, di daerah irigasi Waduk Leran I yang mampu menampung air 396 ribu meter kubik dan Leran II menampung 596 ribu meter kubik, terdapat tanaman padi seluas 1.144 hektare dengan usia rata-rata 50 hari.
"Kalau tidak ada hujan jelas tanaman padi itu akan mati kekeringan, sebab air Waduk Leran I dan II sudah habis," ucapnya, menandaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014