Oleh Aris Wasita Widiastuti
Semarang (Antara) - Ketua DPP Real Estat Indonesia Eddy Hussy mengatakan angka "backlog" atau penundaan pembangunan rumah terus mengalami peningkatan, karena belum adanya penanganan serius dari pemerintah terkait kondisi itu.
"Sejak 2010 ada 13,6 juta rumah tangga yang belum memiliki rumah sendiri, sementara hingga tahun ini angka 'backlog' secara nasional mencapai 15 juta unit," kata Eddy Husni di Semarang, Kamis.
Menurut ia, pemerintah harus segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini, agar angka 'backlog' tidak semakin tinggi. "Akibatnya ribuan rumah tangga terpaksa tidak memiliki rumah tinggal tetap, karena persediaan rumah sendiri tidak terpenuhi," jelasnya.
Setiap tahun, lanjut Eddy, jumlah rumah tangga baru mencapai 800 ribu, sedangkan pemerintah hanya bisa mencukupi 300 ribu-400 ribu unit rumah per tahun. "Dari total tersebut, REI berkontribusi 200 ribu-250 ribu unit rumah per tahun, mulai rumah kelas menengah, menengah atas, dan mewah," jelasnya.
Eddy mengatakan jika tidak ada penanganan serius dari pemerintah, diperkirakan angka 'backlog' rumah pada 2025 akan mencapai 30 juta unit dengan tambahan per tahunnya mencapai 1,2 juta unit. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014